REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memberikan pembinaan kepada 5.000 peserta Beasiswa Santri Baznas dari 341 pondok pesantren yang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Pembinaan yang dilakukan secara daring, Jumat (28/1) itu mengusung tema "Santri Mendunia, Indonesia Jaya".
Acara pembinaan ini di hadiri oleh Ketua Baznas RI, Prof Dr KH Noor Achmad MA; , Pimpinan BAZNAS RI sekaligus pemateri, Drs K H Achmad Sudrajat Lc MA; Kepala Divisi Pendidikan dan Dakwah Baznas, Farid Septian; Kepala Beasiswa Baznas, Sri Nurhidayah; serta mahasiswa berprestasi nasional dan santri berprestasi nasional sekaligus pemateri Ikrom Mustofa MSc. Juga hadir 341 pimpinan atau pengurus pesantren Beasiswa Santri Baznas 2021dan 5.000 santri peserta beasiswa Baznas RI yang tersebar di seluruh Indonesia.
Acara diawali dengan pembukaan oleh Suli Hendra selaku koordinator Beasiswa Santri Baznas dan Pembacaan Ayat Suci Alquran QS Maryam ayat 28 - 34 oleh Muhammad Imran ZT Putra Opu Linta, penerima Beasiswa Santri Baznas Pondok Pesantren Tahfizul Qur'an Nurul Jannah Banawa, Sulawesi Selatan. Ia merupakan juara pertama MTQ Internasional London Ingris tahun 2021.
Kemudian dilanjutkan dengan laporan Kepala Beasiswa Baznas Sri Nurhidayah. "Pimpinan Baznas saat ini sangat konsentrasi dengan para santri. Dengan adanya beasiswa ini dapat membantu adik-adik dalam kelancaran studinya dan dapat mencapai cita-cita terbaik ke depan. Selamat kepada calon pemimpin bangsa,” kata Sri Nurhidayah seperti ditulis dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Noor Achmad selaku ketua Baznas RI menekankan pentingnya religiusitas dan nasionalisme. “Para santri harus menguasai ilmu agama dan bidang lain agar dapat mengisi beragam pekerjaan di Indonesia. Oleh karena itu santri tidak hanya tafaqquh fiddin (paham dalam bidang agama), tapi juga tafaqquh (paham) di bidang lain," ungkap Noor Achmad.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh KH Drs Achmad Sudrajat tentang peran pesantren membentuk SDM berkualitas. "Tiga kunci ilmu/key knowledge yang harus dikuasai oleh para santri di antaranya menguasai bahasa, ilmu teknologi dan Matematika," ujarnya.
Sesi 2 dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Ikrom Mustofa MSc yang merupakan santri berprestasi nasional. Ia memaparkan bagaimana santri bisa mendunia dengan bidang yang diminati dan disukai untuk mewarnai berbagai bidang yang ada.
Para peserta dan pimpinan pondok pesantren mengikuti acara dengan baik dan sangat antusias bertanya kepada para pemateri, baik menggunakan bahasa Arab maupun Indonesia.
“Semoga para santri peserta Beasiswa Baznas dapat meraih ragam impian mereka ke depan baik di dalam maupun di luar negeri serta turut berperan dalam perubahan dunia yang lebih baik ke depan,” kata Sri Nurhidayah.