Op jeugdigen leeftijd reeds bewoog hij zich op het gebied der politiek en der volksbeweging. Hij was o.m. penningmeester van de C.S.I. (Centrale Sarekat Islam). In 1911 wierp hij zich op als promotor voor “Moehammadijah”. Eerst was hij commissaris van het hoofdbestuur, later. [sic] In 1925, vecevoorzitter [sic]. Den geheelen groei der vereniging heeft hij aldus medegemaakt. ….
Di usianya yang masih belia ia aktif di bidang politik dan gerakan kerakyatan. Dia, antara lain, merupakan bendahara C.S.I. (Centrale Sarekat Islam). Pada tahun 1911 ia bertindak sebagai promotor Muhammadiyah.
Pertama-tama, ia adalah komisaris pengurus besar, kemudian pada 1925, menjabat sebagai wakil ketua. Ia, dengan demikian, menyaksikan seluruh pertumbuhan persyarikatan itu.
Almarhum juga editor di Bintang Islam dan secara khusus ditugasi mengarahkan propaganda untuk Muhammadiyah di luar Jawa; ia beberapa kali mengunjungi Sumatera dan Sulawesi. Di samping itu, dia adalah pendiri percetakan Muhammadijah. Ia tiga kali naik haji.
Prosesi pemakaman Haji Fachrodin menunjukkan secara publik bahwa kepergiannya bukan hanya kehilangan bagi anggota keluarga, melainkan juga bagi Muhammadiyah, kaum pergerakan, serta masyarakat pribumi Hindia Belanda se-Jawa pada umumnya:
Pukul satu siang ini, dengan minat besar dari kalangan pribumi, penguburan jenazah dilakukan di Pemakaman Kuncen, dihadiri oleh perwakilan Muhammadiyah dari Solo, Surabaya, Klaten, Semarang, Pekalongan dan Kudus).