Ahad 23 Jan 2022 13:48 WIB

Ketua LSBPI MUI di Multaqa Dai Nasional: Dakwah Harus Kreatif

Dakwah harus menggunakan banyak cara dan wasilah, tidak terbatas di mimbar masjid.

Ketua LSBPI MUI, Habiburrahman El Shirazy (kiri) bersama Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Ahmad Zubaidi, di Multaqa Dai Nasional, Sabtu (22/1).
Foto: Istimewa
Ketua LSBPI MUI, Habiburrahman El Shirazy (kiri) bersama Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Ahmad Zubaidi, di Multaqa Dai Nasional, Sabtu (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) MUI, Habiburrahman El Shirazy, menyambangi area Multaqa Dai Nasional yang digelar oleh Komisi Dakwah MUI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Sabtu (22/1).

Acara yang digelar dari tanggal 22 - 24 Januari tersebut dihadiri oleh para dai dan pengurus Komisi Dakwah se-Indonesia. Selain ajang pertemuan dai, acara tersebut sekaligus adalah pembekalan Standardisasi Dai angkatan ke-10.

Kehadiran Ketua LSBPI MUI yang juga alumni Standardisasi Dai MUI Angkatan ke-3 itu langsung dimanfaatkan oleh Ketua Komisi Dakwah MUI, KH  Ahmad Zubaidi. 

Kang Abik, panggilan akrab Habiburrahman El Shirazy,  diminta memberikan pembekalan singkat kepada para peserta Multaqa Dai Nasional sekaligus peserta Standardisasi Dai Angkatan ke-10.

Dalam pembekalan singkat, Kang Abik menyampaikan fikih dakwah dari ayat 67 Surah  Yusuf. Dalam ayat itu Nabi Ya'kub AS  berpesan kepada putra-putranya yang akan pergi ke Mesir untuk mendapatkan bahan makanan. Nabi Ya'kub berpesan, "Wahai anak-anakku janganlah kalian masuk dari satu pintu, masuklah dari pintu yang bermacam-macam."

Dari ayat itu, kata Kang Abik, bisa diambil satu kesimpulan fikih dakwah atau strategi dakwah bahwa dakwah seyogyanya memasuki banyak pintu, tidak hanya satu pintu, atau satu cara. Dakwah harus kreatif. 

“Dakwah harus menggunakan banyak cara dan wasilah, tidak terbatas hanya di mimbar masjid. Di era digital yang menantang kreativitas para dai sangat diperlukan,” kata  Kang Abik seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Di  ujung pembekalan singkatnya, ketua LSBPI MUI yang juga seorang sastrawan itu membacakan puisi karya Ahmadun Yosi Herfanda yang berjudul, Sembahyang Rumputan.

"Puisi Sembahyang Rumputan ini adalah contoh dakwah kreatif. Puisi ini sarat pesan dakwah," kata Kang Abik  sebelum mengakhiri materinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement