REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung sikap Syekh al-Azhar Syekh Ahmd El- Taheb dan Raja Yordania Abdullah yang mengutuk keras pembongkaran rumah keluarga Salehiyah di Syaikh Jarrah oleh zionis israel. Israel dan melakukan penangkapan terhadap beberapa orang Rabu yang lalu.
"Pembongkaran ini adalah tindakan teror yang sangat kasat mata dilakukan secara sistimatis terhadap rakyat Palestina," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim, kepada Republika, Jumat (22/1/2022).
Prof Sudarnoto mengatakan, terorisme adalah musuh nyata setiap orang dan negara manapun. Karena itu perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Palestina terhadap kezaliman teroris rezim Israel dan zionis adalah langkah berani dan terhormat yang perlu didukung.
"Mereka adalah pahlawan. Karena itu, negara-negara manapun harus juga bertekad melawan dan memerangi terorisme," katanya.
Prof Sudarnoto meminta Amerika yang mempelopori lawan terrorisme haruslah berada di garda depan menghentikan tindakan zionisme ini. Amerika juga seharusnya mempelopori perubahan konstruktif PBB agar lembaga dunia ini benar benar berdaya menghentikan genosida di Palestina.
" Seret Israel ke pengadilan internasional atas semua kejahatan dan pelanggaran berat HAM yang telah berjalan bertahun-tahun. Karena itu, masyarakat sipil di negara manapun perlu memperkuat aliansi mendorong agar Israel diberi sanksi internasional," katanya.
Untuk itu meminta dengan sangat dan mendukung sepenuhnya upaya pemerintah Indonesia untuk membela rakyat dan bangsa Palestina sesuai dengan amanah Pembukaan Undang-Undang Dasar. Ketegasan pemerintah sangat dibutuhkan sehingga tidak ada satu pejabat tinggi negarapun, aktor dunia usaha, tokoh publik dan warga Indonesia yang melakukan hubungan dan menerima ajakan membuka hubungan diplomatik dengan Isreal.
"Jangan khianati amanah pembukaan Undang-undang Dasar, dukung dan bantu terus perjuangan rakayat dan bangsa Palestina," katanya.
Sudarnoto Abdul Hakim, mengatakan, semenjak penyerangan brutal Israel ke Masjidil Aqsha bulan Ramadhan dan gencatan senjata yang lalu, Israel tetap tidak menunjukkan itikad baik terhadap rakyat dan bangsa Palestina. Kebiadaban dan berbagai tindakan kekerasan terus ditunjukkan dan selalu menimbulkan korban di pihak rakyat Palestina.
Tempat suci Masjidil Aqshopun terus diinjak-injak. Kuat indikasi bahwa Israel tidak saja telah dan terus menghancurkan sendi sendi kemanusiaan, akan tetapi juga merampas kedaulatan beragama.
Tidak sekedar Islamopobia, akan tetapi juga anti terhadap semangat kebersamaan antar agama agama. Dan gerakan ini didukung oleh yahudi ekstrim.
"Zionisme sangat membahayakan bagi kerukunan dan keberlangsungan kerjasama harmonis antar agama agama, akan tetapi juga bagi kemanusiaan dan perdamaian dunia," katanya.