REPUBLIKA.CO.ID,JENEPONTO -- Laznas BMH Sulsel menggelar kegiatan Khitan Berkah, Sabtu (15/1). Kegiatan ini berlangsung secara kolaboratif oleh BMH, YBM PLN dan Dinas Kesehatan serta PPNI Jeneponto.
"Alhamdulillah program ini terlaksana dengan baik. Terdapat 50 anak hadir mengikuti program ini sebagai peserta," terang Kepala BMH Perwakilan Sulsel, Kadir dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (16/1).
Guna memastikan program ini tepat sasaran, BMH menggelar kegiatan penting ini di Pesantren Tahfidz Cilik Auladi Hidayatullah yang berada di Dusun Bulu-Bulu, Pallantikang, Kecamatan Bengkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Kisah unik dan menarik tersaji dalam penyelenggaraan program ini. Seorang santri, Muhammad Nufail Afka (7) betul-betul telah menyiapkan diri untuk dikhitan. Namun ternyata mentalnya tidak benar-benar siap.
"Tiba di meja khitan tangisnya pecah. Ia meronta, berusaha turun meja. Sang kakak yang hadir menemani berusaha membujuknya. Hadir juga sang guru, Ustadz Erwin menemani. Tangisnya pun mereda. Sesegera mungkin para petugas medis dari Dinas Kesehatan Jeneponto melakukan tindakan. Rupanya sang anak ingat akan Alquran, sehingga ia pun muroja’ah (mengulang bacaan) hafalan Alquran sembari dikhitan, suaranya timbul tenggelam dengan isak tangis yang tersisa," tutur Kadir.
Beberapa saat kemudian, Nufail Afka mulai stabil. "Takut suntik," ujarnya singkat dengan senyum malu dari wajahnya sembari mendekap hadiah khitan berupa uang saku, baju koko, sarung, songkok dan Alquran.
"Begitu terbayang betapa mereka amat bahagia dengan program ini. Semoga kelak mereka semua menjadi generasi bangsa yang cerdas dan religius," tutup Kadir.