REPUBLIKA.CO.ID,BLANG BINTANG--Dalam lawatannya ke Serambi Makkah, Ustad Abdul Somad melakukan peletakan batu pertama pembangunan asrama Kampus Dayah Insan Qurani di kawasan Blang Bintang, Aceh Besar, Sabtu (25/12). Peletakan batu pertama dilakukan UAS di sela-sela kunjungannya ke Aceh untuk menghadiri peringatan 17 tahun Tsunami pada 26 Desember 2021 serta bertemu dengan para aktivis dakwah di Aceh serta sejumlah agenda lainnya.
Ustadz Abdul Somad menyampaikan dirinya optimis bahwa pembangunan pondok pesantren Insan Qurani berjalan lancar. Selain itu, Dai Kondang asal Riau tersebut juga mengajak para dermawan untuk menyumbang guna pembebasan tanah seluas 10 hektar yang lokasinya tidak jauh dari lokasi pembangunan Dayah.
Dikatakan, kalau dulu ada pembangunan pondok pesantren yang membantu hanya masyarakat sekitar. Sekarang dengan diupload di facebook, twitter, instagram, ke youtube. Maka masyarakat Aceh yang ada di Batam, di Kuala Lumpur, di seluruh dunia.
“Itu baru masyarakat Aceh belum lagi masyarakat Nusantara dari Sabang sampai Papua yang menjadi pahlawan devisa di luar negeri melihat acara kita hari ini maka kita tidak perlu membuat program sedekah besar-besaran," ujar UAS.
UAS menyampaikan, prinsip program wakaf ini yakni lebih baik sedikit tapi banyak, daripada banyak tapi sedikit.
Pada prinsipnya program wakaf ini lebih baik sedikit tapi banyak, daripada banyak tapi sedikit. Misalnya kita membuat program satu sak semen, hanya Rp 50 ribu, sedikit.
"Tapi yang menyumbang satu juta orang. Daripada satu orang pejabat satu orang kaya memberikan satu miliar hanya dia sendiri," katanya.
Jadi buat saja programnya satu sak semen, program seribu rupiah sehari . Karena kalau sudah cerita masalah sedekah orang langsung berpikir, apa sedekah?
“Namun kalau dibuat model kecil, satu sak, orang bertanya, cuma satu sak, saya kasih tiga sak kata dia. Tidak mungkin dia kasih satu sak," katanya lagi.
Sementara itu, Pimpinan Dayah IQ, Muzakkir menyampaikan, pengurus pondok pesantren terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan sarana prasarana di Dayah IQ.
"Keinginan kita untuk membangun Dayah Insan Qurani untuk lebih maju ke depan. Dayah Insan Qurani sudah tujuh tahun alumni kita banyak yang ke Timur Tengah," katanya.
Ia menyampaikan terimakasih kepada Tim UAS Aceh dan IKAT Aceh yang telah membantu menghadirkan UAS ke kampus Dayah Insan Qurani.
"Ini suatu kebahagiaan dan kemuliaan bagi kami keluarga besar Dayah Insan Qurani. Sungguh kami tak mengira kalau hari ust hadir ke tempat kami untuk peletakan batu pertama dan mendoakan Dayah kami. Alhamdulillah berkah bantuan Ust Nazar dan tim UAS di Aceh hari kami bisa bertemu dengan ust," ujar Ustadz Muzakkir.
Hadir pada kegiatan tersebut Ketua Yayasan IQ, Anggota DPR Aceh, Muspika Blang Bintang Ketua Ikat, pengurus Dayah dan juga alumni Dayah Insan Qur'ani.
Seperti diketahui, Dayah IQ bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Ulumul Qur'an (YPUQ) Aneuk Batee dan baru berjalan pada Juli 2014. Meski terbilang baru berdiri, dayah yang bermarkas di Gampong Aneuk Batee, Kecamatan Suka Makmur, Kabupaten Aceh Besar ini memiliki lebih dari 900 santri dan telah berhasil meraih berbagai prestasi, baik di Aceh, nasional, maupun internasional. Sejak berdiri dayah IQ telah mencetak 93 para huffaz Alqur’an 30 juz dan meluluskan 50 santri ke Universitas Al Azhar, Mesir. Saat ini Dayah IQ sedang melakukan pengembangan pembangunan di Blang Bintang Aceh Besar.