"Saya telah melihat nenek saya duduk dan berdoa dengan tangan terkepal dan berkata, "Dalam nama Yesus. Amin” Jadi saya melakukan hal yang sama," tambahnya.
Baru setelah Sumayyah masuk perguruan tinggi, ia akhirnya memiliki kesempatan mengeksplorasi dan mencari tahu siapa Yesus itu. Dia mengunjungi banyak gereja, dari Katolik hingga Presbyterian, dan segala sesuatu di antaranya.
"Tidak peduli berapa banyak gereja yang saya kunjungi atau khotbah yang saya dengarkan, saya tidak dapat menemukan Yesus. Butuh berbulan-bulan bagi saya untuk akhirnya menyadari saya seharusnya mencari Tuhan," katanya.
Namun, suatu hari ia membaca Alquran terjemah yang membuatnya sangat tertarik. Sumayyah membacanya pada 1996 saat ia berusia 22 tahun.
Baca juga : Ini Bahaya Minum Kopi dalam Kondisi Perut Kosong
"Setelah hanya membaca beberapa halaman, air mata mengalir dengan mudah dari mataku. Saya membaca dan membaca, menyerap setiap kata selama beberapa bulan ke depan," ujarnya.
"Ketika saya tiba di Surat Maryam, yang dinamai dengan nama Maria ibu Yesus, saya akhirnya mengerti peran Yesus sebagai Nabi Allah dan belajar kebenaran tentang kelahirannya yang ajaib, kehidupan dan kenabiannya. Saya tahu bahwa Islam adalah agama bagi saya dan saya menyatakan iman saya kepada Allah SWT bersama dengan semua Kitab dan Nabi-Nya," tambahnya.
https://aboutislam.net/reading-islam/my-journey-to-islam/muslims-love-jesus-thats-made-love-islam/