Dia mengatakan, karena sejumlah besar orang, termasuk turis asing, mengunjungi masjid setiap hari, ada bahaya yang mengintai bagian dari struktur dapat runtuh kapan saja, menimpa orang dan menyebabkan kematian. Menurut ASI, masjid tersebut tidak termasuk dalam daftar monumen yang dilindungi.
"Masjid Jama bukanlah monumen yang dilindungi di bawah ASI, dan restorasi atau pekerjaan apa pun biasanya tidak dilakukan oleh kami. Kami bekerja hanya dalam kasus-kasus khusus ketika kami menerima permintaan dari mereka atas arahan pemerintah," kata Juru bicara ASI, Manu Sharma.
Berbicara kepada AA, seorang pejabat Dewan Wakaf Delhi Mehfooz Mohammad mengatakan mereka sekarang telah memerintahkan survei teknis bangunan dan akan mulai bekerja setelah selesai. Namun, dia mengatakan Badan Wakaf melakukan pekerjaan konservasi untuk pertama kalinya.
Direktur utama Indian National Trust for Art and Cultural Heritage (INTACH) Divay Gupta mengatakan organisasinya telah menawarkan bantuan teknis kepada manajemen masjid untuk melakukan restorasi ilmiah. "Jika mereka setuju, kami akan memberikan bantuan teknis untuk melakukan pekerjaan restorasi. Itu warisan penting dan kami siap memberikan keahlian kami," kata Gupta.
Didirikan pada 1984, INTACH, sebuah organisasi amal nirlaba, terlibat dalam konservasi dan perlindungan warisan alam dan budaya India.