REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Kerja Sama Luar Negeri dan Hubungan Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim, menyambut baik ide safari kemanusiaan untuk Palestina oleh Medical Emergency Rescue Committee (MER-C).
MUI mendukung dan berharap gerakan ini akan memberi ruang untuk merakit sebuah aliansi antarwarga bangsa untuk membela Palestina. Hal ini disampaikan saat menerima kunjungan Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad, di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Selasa (7/12) lalu.
Menurutnya, ide safari kemanusiaan MER-C adalah langkah yang sangat baik. Pertama, agar terbangun awareness di kalangan masyarakat luas terkait persoalan-persoalan yang dihadapi rakyat dan bangsa Palestina yang dalam waktu panjang telah teraneksasi oleh Israel.
"Kedua, pentingnya safari ini adalah memberi ruang untuk merakit sebuah aliansi antar warga bangsa apapun latar belakang agama, suku, dan sebagainya bahwa kerjasama secara lebih luas untuk membangun dan membela rakyat Palestina menjadi sangat penting,” katanya melalui keterangan tertulisnya, Kamis (9/12).
Prof Sudarnoto juga menegaskan bahwa MUI mendukung semua gerakan yang dilakukan oleh siapapun, karena membela Palestina adalah amanah pembukaan UUD 1945 bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Kisah Palestina juga merupakan kisah penjajahan yang eksistensial yang dilakukan oleh Israel.
Menurutnya, posisi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia termasuk kekuatan-kekuatan civil society seperti MER-C dan sebagainya menjadi sangat penting untuk membuktikan bahwa ini adalah amanah UUD 1945.
“MUI tentu sangat mendukung berbagai upaya-upaya yang memang dilakukan untuk perdamaian di tengah kesulitan yang dihadapi oleh bangsa Palestina. Ini komitmen kemanusiaan untuk perdamaian dunia,” katanya.
Ia berharap langkah ini dapat terus dilakukan melalui program-program yang lebih konkrit. Mudah-mudahan langkah safari ini merupakan langkah yang secara terus-menerus dilakukan dan melalui program yang konkrit, antara lain melalui dialog-dialog berkelanjutan dan pilihan ide-ide program yang bisa dirasakan rakyat dan bangsa Palestina menjadi penting.
“Ini perlu ditindaklanjuti dalam pertemuan-pertemuan untuk membahas lebih detail,” tambahnya.
Menyinggung mengenai bantuan untuk Palestina, Prof Sudarnoto menjelaskan bahwa MUI saat ini sedang berkonsentrasi menyelesaikan program RS Indonesia di Hebron, Tepi Barat, Palestina.
“Alhamdulillah kita memperolah dukungan dari berbagai kalangan. Kami berharap ini akan selesai sesuai dengan jadwalnya. Ini program yang sangat penting bukan semata-mata berdirinya secara fisik RS Indonesia di Hebron. Tapi ini menggambarkan komitmen bangsa Indonesia melalui MUI, menggambarkan kepedulian kita kepada Palestina.”
Sementara itu, Presidium MER-C, dr Sarbini, menyampaikan pentingnya membantu Palestina dalam humanitarian aid, politik kemanusiaan dalam mendamaikan faksi-faksi Palestina yang bertikai, serta menekan Israel agar tunduk pada berbagai kesepakatan internasional.
"Indonesia memiliki peran signifikan untuk itu. Indonesia bahkan dipercaya, dan didengarkan Bangsa Palestina, sebab orang Indonesia di mata Palestina dianggap sebagai bangsa yang tulus dalam membantu mereka," kata dr Sarbini.
Dia mengatakan silaturahim ini merupakan bagian dari upaya MER-C untuk menjalin sinergi dengan berbagai lembaga di Indonesia dalam mendukung Bangsa Palestina. Diharapkan agar silaturahim kemanusiaan ini dapat menyatukan perspektif dalam dukungan terhadap Palestina sebagaimana yang diamanatkan konstitusi Indonesia.