REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah (DPP WI) akan menggelar Muktamar IV pada 19 hingga 22 Desember 2021 mendatang, dengan mengangkat tema ‘Mewujudkan Indonesia Jaya dengan Pendidikan Paripurna dalam Wasatiyah Islam’. Ketua Umum DPP WI KH Muhammad Zaitun Rasmin mengatakan, seluruh kegiatan Mukhtamar akan digelar secara daring, mulai dari pembukaan hingga penutupan.
Dalam konferensi pers yang digelar DPP WA secara daring melalui Zoom dan YouTube, Wakil Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia itu menjelaskan bahwa awalnya, muktamar ini direncanakan digelar secara hybrid, menggabungkan antara pelaksanaan daring dan luring terbatas di Makasar, sebagai wilayah sentral Wahdah Islamiyah. Namun rencana itu harus pupus, merujuk pada merebaknya virus Covid-19 varian baru dan bencana yang terjadi di beberapa wilayah di tanah air.
“Hingga Oktober lalu, saat kami masih membicarakan mengenai sistematis pelaksanaan mukhtamar keempat ini, diputuskan untuk menggelar secara hybrid, offline dan online, dengan opsi Jakarta dan Makasar sebagai lokasi pergelaran mukhtamar. Kemudian melihat pandemi yang semakin mengkhawatirkan juga posisi pengurus yang lebih banyak berada di timur Indonesia, kami sempat memutuskan untuk menggelar acara offline di Makasar, dengan kapasitas peserta 250-300 orang saja, sementara 2.400 an lainnya akan bergabung secara online,” jelas Direktur Utama Ummat TV itu kepada awak media, Kamis (9/12).
“Namun setelah mempertimbangkan segala aspek, kami memutuskan dengan berat hati untuk meggelar muktamar ini secara full-online,” sambungnya.
Meski digelar secara daring, dia memastikan, semarak dan kemeriahan muktamar keempat ini tidak akan kalah dengan muktamar sebelumnya, yang diadakan lima tahun lalu di Asrama Haji Jakarta Timur. Dia mengatakan bahwa dalam acara grand opening, yang akan dibuka secara umum, Wahdah Islamiyah menargetkan setidaknya 100 ribu peserta yang akan bergabung.
“Grand Opening akan diisi banyak kegiatan menarik, mulai dari tabligh akbar, pencerahan dari para menteri, acara wisuda para tahfiz binaan Wahdah Islamiyah, dan akan dibuka langsung oleh Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin,” ujar KH Zaitun.
“Ini pertama kalinya pergelaran muktamar secara full-online dan ini bentuk kesiapan Wahdah Islamiyah dalam menyambut perkembangan teknologi 4.0 bahkan 5.0. Kami juga pastikan semangat bermukhtamar tidak akan terkikis meski mukhtamar di gelar secara daring,” ujar Ketua Dewan Syuro Wahdah Islamiyah Muhammad Ikhwan Abd Jalil, yang juga hadir dalam konferensi pers.
Rahmat Abdul Rahman, Ketua Tim Kordinator Badan Perumus Materi Muktamar Keempat Wahdah Islamiyah mengatakan, isu yang diangkat dalam muktamar akan sangat bervariatif dan menyeluruh, mulai dari isu internal hingga persoalan yang sedang dihadapi masyarakat umum. Dia mengatakan, setidaknya ada 13 materi yang akan dibahas dalam sidang komisi maupun pleno selama mukhtamar berlangsung.
“Isu yang diangkat selain isu internal, akan membahas tentang ketahanan keluarga, karena ini menjadi hal yang sangat urgent, terutama di situasi seperti saat ini, karena pandemi ini menuntut kita untuk menghadirkan banyak formulasi baru dalam persoalan sosial, termasuk tentang ketahanan keluarga,” ujar Ketua Harian DPP Wahdah Islamiyah itu.
Isu lain yang dibahas adalah pendidikan Alquran. Menurutnya, isu ini sejalan dengan fokus Wahdah Islamiyah pada pengajaran dan pendidikan Alquran sebagai penguat ketahanan bangsa, yang juga menjadi strategi besar Wahdah Islamiyah untuk lima tahun kedepan, sambungnya. Pendidikan, kata Rahmat, akan menjadi dasar dari segala isu yang akan dibahas, merujuk pada pendidikan paripurna yang menjadi tema utama Muktamar IV Wahdah Islamiyah.
“Isu lain yang akan dibahas adalah tentang ekonomi dan keuangan syariah, jika sejak 11 tahun lalu kami telah mengadakan program satu keluarga satu tahfidz, yang telah mendapat animo yang sangat positif dari masyarakat, maka kini kami ingin meluncurkan program satu rumah satu pengusaha. Dengan harapan, program ini mampu mengembangkan ekonomi umat berbasis syariah khususnya di masa pandemi,” ujarnya, menambahkan bahwa melalui mukhtamar keempat ini, Wahdah Islamiyah akan berusaha menghadirkan rumusan dan putusan terbaik yang membawa maslahat bagi umat dan bangsa Indonesia.
Ketua OC Mukhtamar IV, Ambo Sakka mengatakan, secara teknis, muktamar akan dihadiri oleh 2700 peserta, dan 100.000 peserta pada grand opening. Sejauh ini panitia telah melakukan pemanasan dengan menggelar pra-mukhtamar pada 25 hingga 28 November lalu dengan menghadirkan sekitar 1000 peserta. “Sejauh ini progresnya sangat positif dan semakin banyak peserta yang mendaftar dan kami yakin dapat mencapai target,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal DPP Wahdah Islamiyah Syaibani Mujono mengatakan, serangkaian kegiatan telah disiapkan untuk menyemarakkan perhelatan Mukhtamar IV, khususnya saat grand opening yang memang dibuka secara umum. Dengan membawa tagline ‘Bakti dan Setia untuk Indonesia Tercinta’, grand opening akan dibuka langsung oleh Wapres RI KH Ma’ruf Amin, dan dihadiri oleh Menko Polhukam Mahfud MD serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
“Tentu ini dilaksanakan secara virtual dan kita berharap selain meraih 100 ribu orang, karena kita tidak membuka di Youtube, jadi fokus di zoom saja, dengan harapan lebih fokus dan maksimal,” ujarnya.
“Selain mengadakan acara wisuda untuk 200 anak yang tergabung program satu rumah satu tahfidz, dan menetapkan 10 wisudawan terbaik. Kami juga menyiapkan doorprize umrah, sepeda motor, handphone dan bantuan usaha UMKM bagi peserta yang beruntung,” sambung Syaibani.