Dia mengapresiasi kerja keras semua civitas hospitalia karena berhasil mengembangkan RS PKU Solo menjadi rumah sakit terkemuka di wilayah Solo bahkan membanggakan di tingkat nasional.
"Itu semua merupakan suatu manifestasi dari kekompakan, kerja keras dari masing-masing pimpinan terdahulu sampai dengan sekarang yang telah dengan pasang surut kita akhirnya bisa sampai sekarang. Kita berharap rumah sakit ini akan tetap berkembang dan akan tetap berpegang pada surat Al Maun yang menjadikan semangat PKU menjadi rumah sakit yang bisa dibanggakan seperti sekarang ini," jelas Mardiatmo.
Ketua Panitia Milad ke-94 RS PKU Muhammadiyah Solo, Wahyu Aji, melaporkan kegiatan milad telah terlaksana dengan rangkaian acara yang bersifat sosial, ilmiah dan membangun kebugaran fisik. Antara lain, talkshow, senam bersama sekaligus meluncurkan PKU D'Cafe, pembagian suvenir untuk pasien rawat jalan dan rawat inap, seminar, lomba ngevlog, serta pengajian. Pengajian yang menjadi puncak acara peringatan milad tersebut diikuti seluruh civitas hospitalia RS PKU Solo.
Ketua MPKU-PS Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Solo, Muhammad Dai, menyatakan, rentang panjang usia RS PKU Solo itu menunjukkan dinamika luar biasa dan pasang surut. Namun, secara umum menunjukkan RS PKU Muhammadiyah Solo konsisten untuk berjuang di atas jalan Islam melalui amal usaha.
"Dan menunjukkan perjalanan waktu yang panjang bagaimana Muhammadiyah memberikan kontribusinya bagi agama dan bangsa. Mohon doa restu Pak Haedar agar RS PKU Solo tumbuh berkembang semakin baik. Apa yang dicapai hari ini bukan puncak tapi ada puncak-puncak lain yang kami harapkan akan dicapai," ucap Dai.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
