REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo menggelar pengajian secara daring untuk memperingati milad ke-94 RS PKU Solo dan milad ke-109 Muhammadiyah pada Sabtu (4/12). Kegiatan yang diikuti lebih dari 600 peserta secara virtual itu menghadirkan narasumber Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Dalam pengajian itu, Haedar Nashir memompa semangat civitas hospitalia RS PKU Solo agar tetap optimistis dalam menghadapi kehidupan termasuk menghadapi pandemi Covid-19.
Haedar Nashir mengatakan, dalam rentang perjalanan panjang RS PKU Solo selama 94 tahun telah berkhidmat banyak. Dia berpesan agar RS PKU Solo yang telah mengukir pengkhidmatan dan prestasi luar biasa agar terus meningkatkan kualitas.
"Saya percaya RS PKU Muhammadiyah Solo akan terus meningkatkan kapasitasnya di tengah persaingan luar biasa sekaligus juga mengemban tujuan mulia dari rumah sakit untuk menerjemahakan, mewujudkan dan menghadirkan Al Maun sebagai spirit rumah sakit ini," kata Haedar dalam ceramahnya.
Dia juga berharap RS PKU Solo bisa bertumbuh dengan jaringan dan sinergi bersama rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah di Indonesia yang jumlahnya lebih dari 100, serta balai dan klinik yang jumlahnya ratusan. Sehingga, kemajuan RS PKU Solo juga diikuti kemajuan rumah sakit Muhammadiyah/Aisyiyah di Indonesia.
Dalam Milad ke-109 Muhammadiyah, PP Muhammadiyah mengangkat tema optimistis menghadapi Covid-19 dan menebar nilai utama. Haedar menjelaskan, optimisme itu diperluas bukan hanya dalam menghadapi pandemi Covid-19, tetapi juga dalam menghadapi kehidupan yang selalu dihadapkan pada masalah. Bahkan kehidupan keagaman, kebangsaan dan keumatan, serta menghadapi musibah yang kadarnya berbeda-beda.
Dia mengimbau agar jangan sampai adanya musibah membuat lalai atau berbuat buruk sehingga berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain. Dia meminta masyarakat selalu berikhtiar bukan hanya mencegah tetapi juga mengatasi.
"Optimisme itu dibangun di atas nilai ketika musibah terjadi kita menerima sebagai takdir kita dan kita berikhtiar secara ilmiah dan rohaniah. Dengan perpaduan itu masalah tahap demi tahap bisa kita atasi tapi kewaspadaan tetap kita lakukan," terangnya.
Haedar menambahkan, dalam menghadapi masalah kebangsaan dan keumatan juga diperlukan semangat untuk optimistis, berikhtiar bersama sampai akhirnya ada jalan keluar. Oleh sebab itu, dalam menghadapi musibah atau kehidupan, PP Muhammadiyah mencoba mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai utama.
"Tentu nilai utama kita Al Islam, Islam sebagai agama, way of life, pandangan hidup, cara kita menghadapi kehidupan dan cita-cita kehidupan. Dari nilai-nilai Islam itu kami menerjemahkan menjadi delapan nilai utama," imbuhnya.
Delapan nilai utama tersebut antara lain, nilai tauhid, nilai kemuliaan manusia, nilai persaudaraan, nilai welas asih, nilai tengahan/moderat, nilai kesungguhan berusaha, dan nilai kemajuan.
"Rumah sakit ini dan seluruh rumah sakit Muhammadiyah/Aisyiyah bisa berkembang karena kesungguhan semuanya. Kesungguhan itu kunci keberhasilan. Kalau kita bersungguh-sungguh, Allah akan membuka jalan," tandasnya.
Direktur RS PKU Muhammadiyah Solo, Mardiatmo, mengucapkan terima kasih kepada seluruh civitas hospitalia rumah sakit PKU Solo mulai zaman dulu sampai sekarang telah bekerja sebaik-baiknya. Awalnya, RS PKU Solo merupakan balai pengobatan mata, kemudian menjadi rumah sakit bersalin sampai 1986 berubah menjadi rumah sakit hingga sekarang.