Kamis 02 Dec 2021 23:25 WIB

Keluarga Pendiri NU Keluarkan 3 Imbauan Sikapi Muktamar

Keluarga pendiri NU prihatin dengan dinamika jelang Muktamar ke-34 NU

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Pertemuan sejumlah keturunan keluarga pendiri NU, di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang Jawa Timur, Rabu (1/12). Mereka  prihatin dengan dinamika jelang Muktamar ke-34 NU
Foto:

Gus Fahmi mengajak agar menjaga suasana tetap sejuk, tetap damai, sehingga semua yang dicita-citakan dapat tercapai. "Kalaupun ingin mendukung sebaiknya tidak perlu dipublikasikan dan tidak diumumkan karena berpotensi memecah belah," ujarnya. 

Selain KH Fahmi Amrullah Hadziq, para dzurriyah yang turut hadir dalam pertemuan tersebut antara lain, KH Sholahudin atau Gus Udin (Dzurriyah KH. Ridwan Abdullah), KH Wahab Yahya atau Gus Wahab (Dzurriyah KH. Wahab Chasbullah), KH. Hasyim Nasir atau Lora Hasyim (Dzurriyah Syaikhona Kholil), KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin (Pengasuh Ponpes Tebu Ireng) dan Gus Mahasin (Kakak Kandung Gus Baha). 

Sementara itu, KH Abdul Wahab Yahya selaku dzuriyyah Mbah Chasbulloh Tambakberas Jombang, yang juga merupakan Majlis Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum menyampaikan keprihatinannya. 

“Sebagai Panglima Asparagus Nusantara, saya menyampaikan keprihatinan yang sedalam-dalamnya terkait proses berjalannya agenda Muktamar. Yang berpotensi perpecahan Nahdliyin akibat polarisasi dukung mendukung yang jauh dari ahlaqul karimah dan  jauh dari amanat pendiri Nahdlatul Ulama," kata Gus Wahab. 

Panglima Aspirasi Lora dan Gus (Asparagus) Nusantara ini berharap, semua pihak bisa bersama-sama mengikhtiarkan tercapainya perdamaian dan persatuan kembali dalam keluarga besar NU. Tidak lupa, Gus Wahab juga berdoa agar semoga Muktamar ke-34  NU diberikan keberkahan, kelancaran dan kemaslahatan bagi umat NU pada khususnya dan Indonesia secara umumnya.  

Dukungan terhadap tiga poin imbauan Dzurriyah Muassis NU ini disampaikan oleh kiai NU dari Banjarnegara, KH Khayatul Makki. Pemimpin Pondok Pesantren Tanbihul Ghofiliin yang akrab dipanggi Gus Khayat ini mendukung penuh hasil keputusan musyawarah Dzurriyah Muassis NU.  

Baca juga: 5 Dalil Tegaskan Rasulullah SAW Bukan Penebus Dosa Umatnya

 

“Saya sepakat dan mendukung dengan imbauan dari Dzurriyah Muassis NU. Semoga ini dapat dipatuhi dan dilaksanakan oleh seluruh warga Nahdliyin. Sehingga NU dapat terus bersatu dan suasana jelang Muktamar ke-34 NU menjadi lebih sejuk berlangsung dalam suasana kekeluargaan dan dapat menghasilkan pemimpin terbaik yang kelak bermanfaat bagi kemajuan NU dan Bangsa Indonesia," Jelas Gus Khayat. 

Berikut tiga poin imbauan Dzurriyah Muassis NU kepada PBNU dan Nahdliyin: 

1. Hendaknya semua pihak mengingat, bahwa niat para muassis mendirikan jam'iyyah NU adalah untuk membangun ukhuwwah (persaudaraan). Karena itu kita wajib menjaga persatuan dan menghindari perpecahan. 

2. Hendaknya semua pihak mengedepankan akhlaqul karimah dengan menjaga tradisi tabayun menyangkut keputusan-keputusan penting. Semua keputusan PBNU bersifat kolektif kolegial (keputusan bersama), dan tidak mengambil keputusan sendiri-sendiri, baik jajaran syuriah maupun tanfidiziyah. 

 

3. Mengharap kepada semua pihak, terutama kiai-kiai sepuh untuk menahan diri, tidak melakukan aksi dukung mendukung yang menimbulkan potensi perpecahan. Tradisi dukung-mendukung calon bukanlah tradisi ulama-ulama NU, karena jam'iyyah NU bukanlah parpol, sehingga ulama NU jaman dulu menjaga tradisi saling menolak jabatan.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement