Rabu 01 Dec 2021 17:16 WIB

Arab Saudi Deteksi Kasus Pertama Varian Omicron

Masyarakat Arab Saudi diminta segera menyelesaikan vaksinasi antisipasi Omicron.

Rep: Mabruroh/Haura Hafizhah/ Red: Ani Nursalikah
Arab Saudi Deteksi Kasus Pertama Varian Omicron. Vaksinator bersiap menyuntik vaksinasi Covid-19 Pfizer di Arab Saudi.
Foto:

Kerajaan juga menangguhkan masuknya orang non-Saudi yang datang langsung atau tidak langsung dari negara-negara Afrika, kecuali mereka yang telah menghabiskan waktu tidak kurang dari 14 hari di negara lain. Munculnya varian baru Covid-19 adalah hasil dari tidak mencapai tujuan vaksinasi menyeluruh di negara-negara Aftika.

Keterlambatan vaksinasi tersebut atau banyaknya individu yang tidak mendapatkan vaksinasi dan lemahnya tindakan pencegahan menyebabkan munculnya Omicron. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengatakan dosis vaksin Covid-19 yang diberikan di Kerajaan telah mencapai 47 juta. Lebih dari 22,3 juta orang telah divaksinasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi label varian virus corona baru B.1.1.529, yang pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan pada 24 November sebagai Omicron. Sebelumnya, Direktur Otoritas Kesehatan Masyarakat Arab Saudi (Weqaya) Abdullah Al-Quwazani mengatakan tidak ada kasus Omicron yang terdeteksi di Arab Saudi sejauh ini. Omicron merupakan varian baru dari virus corona yang bermutasi dan diduga menyebar pertama kali di Afrika.

"Mutasi genetik terjadi pada virus dan itu mengarah pada munculnya varian baru yang berpotensi lebih menular," kata Al-Quwazani, dilansir di Saudi Gazette, Ahad (28/11).

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Al-Abdel Ali mengaitkan peningkatan penyebaran virus corona di beberapa negara dengan kelalaian dalam mematuhi tindakan pencegahan. Sedangkan di Kerajaan, kasus Covid-19 sedang melalui fase aman dan menyaksikan penurunan jumlah kasus.

photo
Gejala Ringan tak Lazim Pasien Omicron - (Infografis Republika.co.id)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement