REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kebanyakan anak muda zaman now, termasuk di dalamnya remaja Muslim menghabiskan waktu mereka bersama gadget. Tidak hanya para remaja saja namun juga hampir semua kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga dewasa tak bisa jauh dari smartphone. Sehingga, banyak di antara kaum Muslimin mengabaikan Alquran. Banyak yang punya Alquran di rumah namun hanya jadi pajangan di lemari dan dibiarkan hingga berdebu karena sudah lama tak disentuh.
Melalui program SIDAQ (Selamatkan Indonesia Dengan Al-Quran), RiiL Hijrah yang merupakan komunitas dakwah pemuda dari Pontianak berupaya menyelamatkan generasi penerus umat Muslim dari pengaruh-pengaruh buruk yang terjadi di kalangan anak muda. RiiL Hijrah akan menggelar seminar yang bertajuk "Semua Bisa Hafal Qur'an" di Kota Pontianak pada tanggal 5 Desember 2021 mendatang.
Ustadz Berri El Makky yang merupakan da'i dan motivator nasional, sekaligus founder RiiL Hijrah, juga akan menjadi pembicara pada seminar nanti.
Selain itu, RiiL Hijrah mendatangkan Taqy Malik sebagai guest star. Taqy Malik merupakan hafidz Quran jebolan Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an (DaQu), dan juga Lulusan dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.
Ustadz Berri menyampaikan, acara ini bertujuan mengajak dan memotivasi masyarakat Indonesia untuk dekat dengan Alquran.
"Insyaa Allah di seminar nanti saya akan sharing metodenya agar mudah menghafal Quran untuk semua kalangan. Dari anak-anak hingga orang tua, bahkan lansia sekalipun bisa hafal Quran," ujar Ustadz Berri dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (29/11).
Ia menambahkan, seperti diketahui, saat ini anak-anak sampai orangtua sangat dekat dengan gadget. Apalagi di masa pandemi yang sudah melanda Indonesia selama hampir dua tahun ini.
Mereka lebih dekat dengan smartphone daripada dengan Alquran. Dengan smarthphone, mereka main games, sosmed tanpa batas, nonton youtube.
"Sangat jarang kita melihat anak muda yang menyibukkan dirinya dengan membaca maupun menghafal Alquran," tambah Ustadz Berri yang juga menjabat sebagai ketua Pembina Yayasan Masjid Sulthan Annashira.
Terkadang banyak persoalan yang membuat seseorang malas untuk menghafal Alquran sehingga muncul banyak alasan, seperti menghafal Quran itu sulit, sibuk dan tidak punya waktu, bukan dari pesantren, usia sudah tua sehingga sulit menghafal.
"Nah permasalahan-permasalahan di atas akan kita kupas tuntas di seminar," jelasnya.
Metode menghafal yang akan diajarkan ini telah dipraktikkan oleh ratusan bahkan ribuan orang dari segala usia, mulai dari anak-anak usia 5 tahun sampai orang tua usia 80 tahun. Dari segala profesi, ibu rumah tangga, anak remaja sekolah, mahasiswa, guru, dosen, para pekerja, pengusaha. Dari yang pernah ada di pondok pesantren sampai yang tidak bisa mengaji sama sekali, bahkan ada yang baru jadi mualaf bisa ikut menghafal Alquran atas izin Allah.
"Jadi berapapun usia kita sekarang, apapun profesinya, sudah bisa ngaji atau belum, insya Allah kita semua bisa hafal Quran,” pungkasnya.
Info dari Ketua Pelaksana, Jo Basthon sudah ratusan tiket terjual saat ini, bagi yang mau ikut seminar bisa langsung mendaftar di link berikut: bit.ly/daftarshaqu atau juga bisa menghubungi admin di 08999860860.