Jumat 26 Nov 2021 05:15 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Merantau demi Belajar Agama

Belajar ilmu agama bermanfaat secara ukhrawi dan duniawi.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Naskah Khutbah Jumat: Merantau demi Belajar Agama. Pengunjung berjalan di depan Masjid Menara Kudus, Kudus, Jawa Tengah.
Foto:

Sidang Jum’at rahimakumullah…

Mengapa para manusia hebat tersebut rela mengesampingkan perasaan rindu dengan meninggalkan kampung halaman dan keluarga yang disayanginya? Rela mengeluarkan biaya tak sedikit?

Rela menahan lapar dan dahaga? Bahkan rela menyabung nyawa demi merantau guna belajar ilmu agama? Jawabannya: karena jaminannya adalah surga!

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

"وَمَنْ ‌سَلَكَ ‌طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ"

“Barang siapa meniti suatu jalan untuk belajar ilmu agama; maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Ajaibnya, merantau untuk belajar ilmu agama, ternyata bukan hanya bermanfaat secara ukhrawi saja. Namun juga memiliki segudang manfaat duniawi. Di antaranya:

Manfaat pertama: Menghilangkan kejenuhan

Imam Syafi’i rahimahullah berpetuah,

إِنِّي رَأَيْتُ وُقُوْفَ المَاءِ يُفْسِدُهُ إِنْ سَاحَ طَابَ وَإنْ لَمْ يَجْرِ لَمْ يَطِبِ

Air yang dibiarkan menggenang pasti akan rusak. Sebaliknya jika ia dibiarkan mengalir maka akan menjadi segar.

Alam semesta tidak selebar daun kelor. Islam membangkitkan kesadaran kita agar tidak menghabiskan waktu untuk molor. Banyak hal yang perlu digali. Sudah lama kita menjadi pengekor. Sekarang tiba saatnya kita menjadi pelopor.

Baca juga : Perempuan Buta dari Bahrain Menang Lomba Baca Alquran Dunia

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement