Sabtu 20 Nov 2021 21:44 WIB

10 Impian Indonesia Ala Kader Muhammadiyah Jebolan Harvard 

Kader Muhammadiyah Sukidi menawarkan 10 impian Indonesia

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Akademisi lulusan Harvard University yang juga pengurus Muhammadiyah Surakarta, Sukidi, menawarkan 10 impian Indonesia
Foto:

Sukidi belajar hingga ke Amerika lantaran terinspirasi dari dua sosok pemikir Indonesia, yaitu Nurcholish Madjid (Cak Nur) dan Buya Syafi’i Ma’arif. “Saya terinspirasi dari almarhum Nurcholis Madjid dan Buya Syafii Ma’arif dalam studi Islam di Amerika,” ucap Sukidi.

Menurut dia, kedua gurunya tersebut juga memperoleh gelar doktornya di Universitas Chicago Amerika. Setelah itu, Cak Nur dan Buya Syafi’i kemudian mendedikasikan pemikirannya untuk Indonesia, serta berbakti melalui studi keislaman.

“Keduanya guru saya, saya mengenal baik Buya Syafi’i dan Cak Nur, dan Cak Nur yang memberikan rekomendasi kepada saya untuk studi ke Amerika,” katanya.

Mengikuti jejak gurunya, Sukidi pun ingin mendedikasikan pemikirannya untuk Indonesia. Bahkan, belum lama ini dia menggagas The Indonesian Dreams. Menurut dia, gagasan ini merupakan salah satu bentuk pengabdiannya untuk Indonesia.

“Itu juga panggilan untuk berbakti kepada Indonesia di tengah situasi krisis akibat pandemi atau krisis kesehatan publik. Saya ingin menggelorakan suatu spirit optimisme yang rasional tentang Indonesia yang kita cita-citakan,” jelas Sukidi.

Karena, lanjut dia, Indonesia yang maju dan demokratis tidak mungkin dibangun di atas fondasi pesimisme. “Karena itu The Indonesian Dreams ini adalah ikhtiar saya melanjutkan gagasan dari para pendiri bangsa tentang Indonesia yang kita cita-citakan,” ujarnya.

Dalam gagasannya ini, Sukidi mengajukan 10 impian tentang Indonesia, yaitu impian kebinekaan (dream of diversity), impian ketuhanan (dream of divinity), impian gotong royong (dream of togetherness, cooperation, and mutual assistance), impian kebebasan (dream of freedom), impian kemanusiaan (dream of humanity), impian persatuan (dream of unity), impian keadilan (dream of justice), impian kesetaraan (dream of equality), impian kesejahteraan (dream of welfare), dan impian demokrasi (dream of democracy).

Sukidi telah merumuskan satu per satu 10 impian Indonesia tersebut. Misalnya, dia menjelaskan bahwa Impian Kebhinnekaan adalah memimpikan Indonesia tegak di atas pondasi kebhinnekaan. 

Menurut dia, motto Bhinneka Tunggal Ika mengandaikan bahwa masyarakat Indonesia harus menjaga persatuan di tengah kebhinnekaan dari berbagai sudut pandang agama, suku, dan etnis.

Sedangkan impinan ketuhanan, menurut dia, memberikan suatu penegasan bahwa di tengah bangsa yang sedang menghadapi tantangan keagamaan, maka perlu digelorakan satu spirit bahwa negeri ini di bangun di atas rahmat Tuhan yang memberikan suatu penekanan pada ketuhanan yang matang, yang memberikan toleransi dan memberikan spirit kesetaraan kepada semua warga negara.

 

“Karena itu, impian ketuhanan ini memberikan suatu penegasan bahwa kita ini bangsa yang religus, tapi religiusitas kita itu memberikan ruang kebebasan kepada semua untuk menganut agama dan keyakinannya sesuai dengan tuntunan nuraninya,” jelas Sukidi.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement