Kamis 11 Nov 2021 21:34 WIB

UAH Bantu Pelajar Palestina Kuliah Lewat Baznas dan Lazismu

Bantuan kuliah akan melibatkan tujuh Universitas Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Gita Amanda
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu) dan Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan Muhammadiyah, melalui donasi Yayasan Mahad Islam Rafiah Akhyar meluncurkan Program Beasiswa Pendidikan bagi Pelajar Pelestina.
Foto: Baznas
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu) dan Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan Muhammadiyah, melalui donasi Yayasan Mahad Islam Rafiah Akhyar meluncurkan Program Beasiswa Pendidikan bagi Pelajar Pelestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Lembaga amil zakat infak dan sedekah Muhammadiyah (Lazismu) bersama Quantum Akhyar Institute milik Ustaz Adi Hidayat (UAH) memberikan bantuan kepada pelajar Palestina untuk melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

"Baznas telah mencoba untuk melakukan upaya sekuat tenaga membantu Palestina terutama penduduknya untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Terima kasih khususnya kepada Ustaz Adi Hidayat, Ma'had Islam Rafiatul Akhyar atau Quantum Akhyar Institute, telah mempercayakan zakat muqayyadah, yang diberikan kepada Baznas khususnya untuk beasiswa melalui Muhammadiyah di Perguruan Tinggi Muhammadiyah," kata Ketua Baznas RI, Noor Achmad dalam siaran langsung lewat Youtube Baznas TV pada Kamis (11/11).

Baca Juga

Noor mengatakan, bantuan dari UAH telah disampaikan kepada Baznas sebesar Rp 6,3 miliar pada Juli 2021. Bantuan sebesar Rp 6,3 miliar akan diberikan 100 persen kepada Lazismu bagi pelajar Palestina di Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

"Ini zakat yang sudah ditentukan, sekali lagi kami ucapkan terima kasih. Ustaz Adi Hidayat juga menyampaikan ini sebagai trigger. Alhamdulillah kami mendapatkan pengakuan, bahwa apa yang dilakukan Baznas menjadi pioner," kata Noor.

Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Dikti Litbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr H Chairil Anwar mengatakan, saudara-saudara di Palestina membutuhkan bantuan pendidikan. Dia mengatakan, bantuan ini akan melibatkan tujuh Universitas Muhammadiyah dan Aisyiyah.

"Kami sangat berbahagia mendapat kepercayaan dari Baznas, Lazismu, dan Quantum Akhyar Institute untuk berbagi kepada saudara kita di Palestina. Saudara di Palestina membutuhkan bantuan pendidikan ini," kata Chairil.

Dia mengatakan, secara total terdapat 22 program studi yang akan ditawarkan dalam bentuk magister program. Dosen-dosen dari perguruan tinggi Muhammadiyah yakni sebagiannya Doktor dan lainnya Guru Besar.

"Atas nama Pengurus Pusat Muhammadiyah kami bangga sekaligus bersyukur untuk berbagi ilmu dengan saudara-saudara kita di Palestina. Terima kasih kepada Baznas, Lazismu, walaupun ini bagian dari Muhammadiyah dan Ustaz Adi Hidayat dari Quantum Akhyar Institute. Insyaallah pengalaman ini bisa menjadi modal," ucap Chairul.

Adapun Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi islam terbesar di indonesia, memiliki perhatian yang besar terhadap dunia pendidikan. Hingga saat ini, Muhammadiyah memiliki 165 perguruan tinggi yang tersebar di seluruh indonesia.

Beasiswa Muhammadiyah akan membiayai penuh seluruh biaya Pendidikan, akomodasi serta kebutuhan sehari-hari bagi penerima beasiswa. Muhammadiyah menawarkan dua program beasiswa kepada warga Palestina, yang terbagi menjadi dua batch, yaitu Program Magister (dua tahun), kedua Program Short Course (satu bulan).

Beberapa perguruan tinggi Muhammadiyah yang akan ditawarkan di antaranya, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan lainnya.

Disebutkan program Magister diperuntukkan untuk 20 orang, Program Short Course 25 orang. Cakupan beasiswa berupa, Dana Pendidikan, Tiket Pesawat, Biaya Hidup Bulanan, Dena Asuransi Kesehatan, Bridging Course, Dana Pembuatan Visa Indonesia, Biaya Awal Kedatangen, Dana Tes PCR dan Prosedur Karantina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement