Rabu 10 Nov 2021 05:25 WIB

Cerita Pengemis di Afghanistan Setia Menunggu Roti

Mereka mengantre berjam-jam di depan toko roti.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Cerita Pengemis di Afghanistan Setia Menunggu Roti. Wanita dan anak-anak Afghanistan duduk di depan toko roti menunggu sumbangan roti di Kota Tua Kabul, Afghanistan, Kamis, 16 September 2021.
Foto:

Namun demikian, salah seorang pembeli roti, Mava Niyazi, menyangkal menyebut mereka sebagai pengemis. Menurutnya, situasi yang terjadi itu adalah dampak dari pengambilalihan kekuasaan Afghanistan oleh Taliban.

"Orang-orang yang mengantre roti bukanlah pengemis. Dengan pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban, banyak orang kehilangan pekerjaan. Mereka yang bekerja tidak dibayar," ujarnya.

Ekonomi negara tersebut telah menderita selama 42 tahun terakhir, dimulai dengan invasi negara oleh bekas Uni Soviet pada 1979, yang memicu perang satu dekade oleh kelompok mujahidin Afghanistan. Kemudian, diikuti oleh perang 20 tahun antara AS dan Taliban yang pemerintahannya digulingkan setelah serangan 9/11.

Karena lebih dari empat dekade ketidakstabilan politik dan ekonomi, negara yang kekurangan uang itu sekarang berada dalam krisis ekonomi yang dahsyat. Banyak penduduknya yang telah menjual aset, mengemis roti bahkan menjual anak mereka dengan kedok pernikahan dini untuk bertahan hidup. PBB memperkirakan sekitar 22,8 juta orang atau lebih dari setengah penduduk Afghanistan akan menghadapi masalah pangan yang parah.

photo
Seorang penjual roti berjalan-jalan di pasar di Kota Tua Kabul, Afghanistan, Selasa, 14 September 2021. Dikhawatirkan Afghanistan dapat semakin terjerumus ke dalam kelaparan dan keruntuhan ekonomi setelah kekacauan bulan lalu, yang menyebabkan Taliban menggulingkan pemerintah di sapuan kilat saat pasukan AS dan NATO keluar dari perang 20 tahun. - (AP/Bernat Armangue)

 

https://www.aa.com.tr/en/asia-pacific/impoverished-afghans-plead-for-bread-in-front-of-bakeries/2415895

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement