REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang kadet Marinir Kerajaan Inggris, Salahuden Hussain, mengatakan, sering kali para pahlawan negara dari kalangan Muslim dilupakan dari catatan sejarah. Padahal menurutnya, sejarah yang diungkap terkait pahlawan Muslim akan menginspirasi lebih banyak orang Asia untuk bergabung.
"Saya pikir penting orang tahu tentang mereka," katanya dilansir dari BBC News, Jumat (29/10).
Dia bergabung dengan Royal Marines Cadets pada 2018 dan melakukan pawai seleksi Pasukan Khusus di Brecon Beacons, yang dikenal sebagai Fan Dance ketika dia berusia 15 tahun. Salahuden, yang dikenal sebagai Sal, diyakini sebagai orang termuda yang melakukan pawai beban sepanjang 24 kilometer.
Sekarang dia sedang bersiap untuk dilantik sebagai Lord Letnan's Cadet, peran yang akan melibatkan dia menemani perwakilan Ratu di South Yorkshire, termasuk selama upacara untuk menandai Hari Peringatan di kota asalnya, Sheffield. Remaja itu awalnya mendaftar ke taruna dengan dorongan ayahnya, setelah mengalami perundungan."Jujur, itu adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat," katanya.
Setelah bergabung, ia tertarik dengan kisah para pahlawan Muslim yang telah dianugerahi Victoria Cross (VC). Penghargaan militer yang diberikan atas dasar pengalaman menghadapi musuh.