REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Ustadz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS, mengatakan, Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momen untuk menunjukkan kecintaan kepada Rasulullah SAW.
Maulid juga merupakan waktu yang tepat untuk mengenalkan generasi muda tentang sejarah kehidupan Sang Nabi.
“Buatlah pengajian tentang kelahiran Nabi Muhammad SAW, bawa anak anak ke toko buku, belikan buku sejarah Nabi, kalaupun mereka tidak membaca saat kita masih hidup, kelak dia akan membacanya ketika kita mati, dan saat dia membaca dan sadar akan agungnya sosok Nabi Muhammad SAW, maka dia akan kenalkan pula sosok Rasulullah pada anak-anak mereka,” tutur ulama berdarah Melayu itu melalui postingan Instagram pribadinya, Selasa (191/10).
Dia berharap Maulid Nabi dapat dimaksimalkan sebagai bulan untuk mengenalkan sosok Rasulullah sebagai tauladan umat, kepada anak-anak muda, sehingga rasa cinta pada Nabi Muhammad SAW dapat terus berlanjut.
“Semoga bulan ini dapat dimaksimalkan sebagai bulan untuk mengenalkan sosok tauladan umat, kekasih Allah SWT, kepada generasi muda, sehingga setelah mereka kenal, mereka akan cinta pada Rasulullah, dan menurunkan rasa cinta itu kepada generasi setelahnya, terus-menerus,” ujarnya.
Di sisi lain, Ketua Pembina Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Prof KH Didin Hafidhuddin mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan saat melakukan perayaan Maulid Nabi SAW.
“Ketika memperingatinya misalnya di masjid, tetap harus menjaga protokol kesehatan seperti pakai masker, tidak berkerumun, dan lainnya,” ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (19/10).
“Ikhtiar dan usaha secara maksimal untuk menjaga kesehatan adalah bagian dari melaksanakan ajaran Nabi,” sambung Cendikiawan Muslim itu.
Meski dirayakan secara terbatas, demi menghindari lonjakan virus Covid-19, peringatan Maulid Nabi harus tetap dimaksimalkan sebagai momen untuk mengingat dan meneladani jejak kehidupan Rasulullah SAW, kata mantan Ketua Umum Baznas itu.
“Maulid Nabi harus dioptimalkan sebagai momen untuk mengingat jejak kehidupan beliau (Rasulullah) yang sarat dengan akhlak yang mulia, dan merupakan salah satu kebutuhan bagi umat,” ujarnya.
“Umat sangat butuh contoh konkret dan nyata dari kehidupan yang benar, yang sesuai ajaran Islam,” sambungnya.
Peringatan kelahiran Rasulullah juga sekaligus bentuk penghormatan atas perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan risalah Islamiyah, dengan segala tantangan dan rintangan di dalamnya. “Ittiba kepada Rasulullah SAW merupakan bukti nyata cinta kepada Allah SWT,” ujar dia.