Ia menerangkan, mayoritas yang terjerat pinjol pengusaha mikro dan ultra mikro. Untuk itu, meminta peran dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang dibantu oleh lembaga keuangan mikro (LKM) dan LKM syariah untuk memberikan bantuan dan turun tangan.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementrian Koperasi dan UKM, disebutkan bahwa pada 25 Juli 2020 sebanyak 50 persen sektor UMKM menutup usahanya. 88 persen usaha mikro tidak lagi memiliki kas padahal jumlah mereka adalah 63.350.222 pelaku atau 98,68 persen dari total pelaku usaha yang ada.
Wakil Ketua Umum MUI ini mendesak pemerintah untuk mengalokasikan dana yang cukup besar bagi membantu dan meminjami para korban pinjol. Harapannya jika usaha mereka bisa berjalan dan maju, maka kehidupan ekonomi secara nasional dinilai tentu akan kembali menggeliat.
"Bahkan hal demikian akan bisa mendorong dan memperbesar kelas menengah sehingga daya beli masyarakat kita secara nasional tentu akan meningkat dan itu jelas saja sangat kita harapkan," kata Buya Anwar.