REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Otoritas Taliban berjanji akan meningkatkan keamanan di masjid-masjid Syiah. Janji ini disampaikan setelah terjadi serangan Daesh kedua dalam seminggu terakhir, yang menewaskan lebih dari 40 orang di kota Kandahar, Afghanistan.
Daesh atau ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap masjid Fatima di Kandahar. Sekelompok pelaku bom bunuh diri diketahui melakukan penembakan ke dalam masjid sebelum meledakkan diri di antara jamaah.
Seorang pejabat kesehatan mengatakan jumlah korban dari serangan itu mencapai 41 orang tewas, serta 70 lainnya luka-luka. Tetapi jumlah itu disebut masih bisa bertambah lagi.
"Beberapa dari yang terluka berada dalam kondisi kritis dan kami berusaha untuk memindahkan mereka ke Kabul," kata dia dikutip di Pakistan Observer, Ahad (17/10).
Kapolsek Kandahar mengatakan sebuah unit akan ditugaskan untuk melindungi masjid-masjid Syiah yang selama ini dijaga oleh pasukan sukarelawan setempat, dengan izin khusus untuk membawa senjata. "Di masa depan kami akan menugaskan penjaga keamanan khusus untuk melindungi masjid dan Madrasah,” kata dia dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Twitter oleh juru bicara Taliban.
Kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di sebuah masjid Syiah di kota Kandahar, Afghanistan selatan, Sabtu (16/10). Kejadian ini menewaskan sedikitnya 41 orang dan melukai puluhan lainnya. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis di saluran Telegram-nya, kelompok itu mengatakan dua pelaku bom bunuh diri ISIS melakukan serangan terpisah di berbagai bagian masjid di Kandahar.
Kelompok yang menjadi saingan berat Taliban, yang kembali berkuasa di Afghanistan pada Agustus saat Amerika Serikat dan sekutunya mundur, menganggap Muslim Syiah sebagai bidat.