REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Kesehatan Arab Saudi (MoH) mengatakan dalam sebuah laporan bahwa pemakaian dua vaksin Covid-19 yang berbeda membantu memerangi varian Covid-19. Menurut Kementerian, pemakaian dua jenis vaksin yang berbeda dapat memberikan respons yang lebih baik.
Hal itu karena akan memperkuat kekebalan dan membuatnya lebih efektif untuk melawan berbagai jenis varian Covid-19. Dilansir dari Saudi Gazette, Ahad (17/10), Kemenkes menekankan mengambil dua suntikan vaksin yang sama dapat membuatnya kurang efektif karena varian Covid-19 yang terus bermutasi.
Efek vaksin dapat berubah di bagian yang dilawannya. "Mengganti vaksin juga dapat membantu mencegah daya tahan tubuh terhadap vaksin," katanya.
Karenanya, kementerian Arab Saudi kini mengizinkan peralihan jenis vaksin Covid-19 yang berbeda pada dosis satu dan dua. Vaksin yang diizinkan digunakan di Kerajaan antara lain, Pfizer/BioNtech, AstraZeneca, Johnson&Johnson, Moderna, Sinopharm, dan Sinovac.
Kasus Covid-19 baru di Arab Saudi tetap di bawah angka 50 pada Sabtu (17/10)atau hari ketiga berturut-turu. Sebanyak 45 infeksi baru tercatat selama 24 jam terakhir.
Kasus Covid-19 baru di Kerajaan berfluktuasi di sekitar angka 50. Menurut keterangan Kementerian Kesehatan, dua orang lagi meninggal akibat komplikasi akibat virus tersebut selama 24 jam terakhir.
Ini menjadikan jumlah total infeksi yang dikonfirmasi di Kerajaan menjadi 547.890 dan kematian terkait virus menjadi 8.760 kasus. Menurut kementerian kesehatan, total 41 orang pulih selama 24 jam terakhir dan meningkatkan jumlah total orang yang bebas dari virus mematikan menjadi 536.900. Menurut kementerian, di antara kasus aktif 110 di antaranya berada dalam kondisi kritis.