Kamis 14 Oct 2021 20:37 WIB

AS Lanjutkan Rencana Buka Kembali Konsulat di Yerusalem

Menlu AS mengatakan hal itu sebuah langkah memulihkan hubungan dengan Palestina.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
AS Lanjutkan Rencana Buka Kembali Konsulat di Yerusalem. Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
Foto:

Kedutaan tersebut dipindahkan dari Tel Aviv selama masa jabatan Trump pada 2018. Biden juga akan membuka kembali konsulat di Yerusalem Timur untuk melibatkan warga Palestina.

Baik kepemimpinan Israel maupun Palestina telah lama mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota mereka. Namun, kedua belah pihak enggan mengakui hal itu.

Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kota yang tidak terbagi. Namun, status tersebut tidak diakui secara internasional. Israel merebut bagian timur kota Yerusalem, bersama dengan Tepi Barat dan Gaza, dalam perang Timur Tengah 1967. Israel telah menduduki wilayah tersebut sejak saat itu.

Gagasan untuk membagi kota ini, dengan Palestina yang mengendalikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan sambil menyerahkan Yerusalem Barat ke Israel, telah lama menjadi solusi utama.

Biden mengatakan solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah ini. Namun, selama pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, ia mencatat mereka masih jauh dari tujuan itu saat ini.

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan menggemakan pesan itu awal bulan ini. Ia mengatakan opsi dua negara tidak ada dalam pengajuan (tidak ditawarkan). "Jadi kami fokus pada apa yang menyatukan kami daripada apa yang memisahkan kami," kata Erdan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement