REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan impor daging sapi beku sebanyak 22 ton untuk memenuhi kebutuhan saat peringatanhari besar Islam Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriyah.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram Mutawalli mengatakan jumlah impor daging sapi beku 22 ton itu berkurang dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang mencapai 25-30 ton. "Rekomendasi impor daging sapi beku sengaja saya kurangi karena permintaan masih rendah," katanya kepada wartawan, Senin (4/10).
Harga daging sapi murni lokal di sejumlah pasar di Kota Mataram saat ini masih mencapai Rp 120 ribu sampai Rp 125 ribu per kilogram. Impor daging sapi beku di Mataram dibatasi maksimal 30 persen dari kebutuhan warga yang saat ini tercatat lebih dari 100 ton per bulan.
Kuota impor daging beku yang mencapai maksimal 20-30 ton per bulan itu sudah memiliki pangsa pasar sendiri, yakni untuk kebutuhan hotel, restoran dan ketering. Daging impor dilempar ke pasar tradisional untuk menstabilkan harga apabila harga naik dan stok terbatas sehingga kuota daging impor bisa ditambah apabila stok terbatas dan harga daging meningkat.
"Untuk memenuhi kebutuhan daging untuk Maulid Nabi, sementara ini kami prediksi masih cukup," katanya.
Untuk kebutuhan daging saat Maulid Nabi, masyarakat membeli langsung ke pasar atau ke rumah potong hewan (RPH) bahkan masyarakat membeli sapi untuk dipotong secara patungan dan ada juga yang memotong kambing sendiri-sendiri. "Sebab daging menjadi lauk utama pada perayaan maulid Nabi, sehingga terkesan jika Maulid Nabi datang secara otomatis gizi masyarakat meningkat," katanya.
Masyarakat Lombok Nusa Tenggara Barat merayakan hari kelahiran atau maulid Nabi Muhammad SAW secara tradisional yang dipusatkan di masjid-masjid secara bergiliran hingga bulan Rabiul awal berlalu. Peringatan maulid secara tradisional tersebut hampir merata dilakukan oleh masyarakat di Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Kota Mataram.