"Itu benar-benar seperti keajaiban bagi mereka karena mereka merasa memiliki seseorang yang memahami mereka," ujarnya.
Ketika ia melakukan percakapan itu, mereka selalu merasa takjub melihat Angkatan Darat AS cukup peduli dengan Muslim dan memiliki seorang imam berseragam. Statusnya yang unik sebagai ulama Muslim paling senior Angkatan Darat, sekaligus ulama komando ARCENT, telah memberinya kesempatan mengambil peran penting strategis dan bahkan diplomatik di Timur Tengah. Pada 2019, ia melakukan perjalanan ke Kuwait dan Qatar selama bulan suci Ramadhan.
Selama perjalanan itu, Shabazz berbicara di Masjid Agung Kuwait di Kota Kuwait. Ia juga bertemu dengan para diplomat, pemimpin militer maupun pejabat senior pemerintah.
Saat melakukan perjalanan itu, ia merasa semuanya sepadan dengan kesusahan dan rintangan yang ia alami di masa-masa awal. Sekarang, dia mencoba meningkatkan upaya penjangkauannya melalui TikTok.
Keberadaan media sosial itu membuka peluang bagi orang untuk berbicara dengannya. Platform ini berguna untuk membuatnya terlihat lebih mudah didekati.
"Saya ingin menghabiskan sisa hidup saya, menginspirasi orang-orang muda. Itu akan cukup pas untuk saya,” ucap dia.