Ahad 03 Oct 2021 10:31 WIB

Kisah Pemuka Agama Islam Pertama Raih Pangkat Kolonel di AS

Dia ingin menginspirasi orang lewat TikTok.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Kisah Pemuka Agama Islam Pertama Raih Pangkat Kolonel di AS. Kolonel Khallid M. Shabazz mengancingkan jaket seragam Dinas Angkatan Daratnya setelah upacara kenaikan pangkat menjadi kolonel pada 4 Oktober 2018 di Klub Perwira Hickam, Pangkalan Bersama Pearl Harbor-Hickam, Hawaii. Shabazz memperoleh gelar Doktor Pelayanan dari Seminari Teologi Texas Utara di Tyler, Texas. Dia menjadi pemuka agama Islam pertama yang meraih pangkat kolonel di Angkatan Darat AS.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, SOUTH CAROLINA -- Sebuah akun viral di media sosial TikTok selama beberapa bulan terakhir. Akun tersebut milik Khallid Shabazz, seorang pemuka agama Islam yang mendapat jabatan sebagai kolonel di Pusat Angkatan Darat AS.

Saat ia masih muda, ia sempat berpikir seharusnya ia meninggal dalam sebuah penerbangan menggunakan helikopter menuju rumah sakit. Kala itu ia baru saja mengalami kekerasan, baik seksual maupun fisik. Namun, nyatanya setelah melewati segala rintangan, ia mampu bangkit dan menjadi seorang sosok yang hebat.

Baca Juga

Bukan jalan yang mudah, ketika Shabazz memilih bergabung dengan Angkatan Darat pada 1992. Sekarang, dia menjabat sebagai pemimpin komando untuk Pusat Angkatan Darat AS, komandan dengan bintang tiga yang bertanggung jawab untuk operasi darat di Timur Tengah.

Juru bicara pusat militer AS ARCENT Kolonel Armando Hernandez menyebut Shabazz menjadi ulama Muslim pertama di militer AS yang mencapai pangkat kolonel. Shabazz memiliki karier yang unik, sebagai salah satu dari segelintir ulama militer selama perang di Irak dan Afghanistan.

Shabazz merupakan mantan pemain sepak bola di perguruan tinggi dengan tinggi 6 kaki-4 inci atau mencapai 190 Cm. Di akun TikTok miliknya, ia berbagi video olahraga dan konten motivasi dengan hampir 23 ribu pengikut. Ia menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang mencoba menginspirasi orang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement