REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pihak berwenang Palestina mendesak pejabat Turki untuk memberikan informasi lebih lanjut terkait upaya untuk menemukan enam pria Palestina dan satu wanita yang hilang secara misterius di Turki. Sejauh ini, orang-orang Palestina yang semuanya menghilang secara terpisah selama sebulan terakhir.
Dilansir dari Middle East Eye, Kamis (30/9), kasus ini masih diduga tidak terkait satu sama lain. Dua orang yang hilang adalah mahasiswa, sementara yang lain telah bekerja di negara itu selama bertahun-tahun.
Sebuah kontak senter darurat juga sudah dibentuk untuk menangani kasus tersebut. Pertemuan juga telah dilakukan dengan kementerian dalam negeri dan luar negeri serta layanan keamanan Turki, memberikan para pejabat semua informasi yang tersedia.
Pada Rabu, Ahmet Demirer, konsul jenderal Turki di Yerusalem yang diduduki, mengatakan bahwa orang-orang Palestina yang hilang tidak ditahan di penjara dan belum ditemukan di rumah sakit atau fasilitas pemerintah.
“Pihak berwenang Turki yang relevan melakukan segala upaya untuk mendapatkan informasi tentang penghilangan, dan menindaklanjuti masalah penting ini sepanjang waktu,” kata Demirer.
Sementara Duta Besar Palestina untuk Turki Faed Mustafa mengatakan Turki telah bekerja sama dengan baik dengan operasi sejauh ini, tetapi belum memberikan informasi lebih lanjut dan harus bertanggung jawab atas keadaan di balik penghilangan tersebut.