Senin 06 Sep 2021 10:20 WIB

Milad ke-107 Al-Irsyad, Ketum: Mari Berkhidmat untuk Umat 

Ketum Al-Irsyad Al-Islamiyyah mengajak khidmat untuk umat dan bangsa

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Faisol Nasar bin Madi,mengajak khidmat untuk umat dan bangsa.
Foto: Republika/Fuji E Permana
Ketua Umum PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Faisol Nasar bin Madi,mengajak khidmat untuk umat dan bangsa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah ormas Islam tertua di Indonesia adalah Al-Irsyad Al- Islamiyyah, yang kini sudah memasuki usia 107 tahun. Ormas Islam ini berdiri pada 15 Syawal 1332 Hijriyah atau bertepatan dengan 6 September 1914 M di Jakarta.

Pada Milad ke-107 ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Al- Irsyad Al-Islamiyyah, KH Faisol Nasar bin Madi, mengajak kepada seluruh anggota Al-Irsyad di seluruh negeri untuk selalu melakukan pengabdian kepada umat.

Baca Juga

“Marilah dengan Milad Al-Irsyad Al-Islamiyyah ke-107 ini, kita tingkatkan soliditas internla kita untuk berkhidmat bagi kemuliaan umat manusia, baik untuk kalangan al-Irsyadiyin maupun untuk keseluruhan umat manusia,” ujar Kiai Faisol dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Senin (6/9).

Dia pun bersyukur pada usianya yang ke-107 ini Al-Irsyad Al-Islamiyyah masih tegak berdiri untuk berkhidmat bagi kejayaan Islam, yang pada gilirannya akan memuliakan manusia dengan penddidikan, kesehatan, ekonomi, dan kehidupan sosial yang baik.

Dia menjelaskan, berdirinya Al-Irsyad pada 107 tahun lalu ditandai dengan berdirinya sekolah Al-Irsyad pertama di Batavia. Dengan demikian, menurut dia, para tokoh pendiri Al-Irsyad sangat peduli terhadap dunia pendidikan.  

Baca juga : Fatwa MUI Soal Ahmadiyah 2005: Sesat dan Menyesatkan

“Di sinilah kita melihat bahwa Ahamad Surkati dan para pendahulu yang lainnya begitu peduli kepada dunia pendidikan dan ilmu pengatahuan,” ucapnya.

Menurut Kiai Faisol, hal itu tidak bisa dipandang hanya sebagai fakta sejarah, tapi juga merupakan sebuah amanah yang harus diemban oleh generasi penerusnya, khususnya untuk memajukan umat manusia, terutama melalui program-program pendidikan.

Di samping itu, kata dia, generasi Al-Irsyad saat ini tentu juga tidak boleh mengabaikan program-program lain seperti problem sosial, ekonomi, kesehatan, dakwah, dan sebagainya. 

“Semua itu harus berjalan seiring sesuai dengan prioriotas program yang mungkin ssaja setiap periode kepengurusan memiliki skala prioritas berbeda,” katanya.

Kiai Faisol mengatakan, pada Milad ke-107 ini, Al-Irsyad Al-Islamiyyah mengangkat tema “Meneguhkan Tekad dan Semangat Berkarya untuk Indonesia”. 

Dengan tema ini, Indonesia diharapkan bisa semakin makmut, sejahtera, damai, berakhlak, dan berkeadaban sesuai dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin.

“Dengan tema ini, kita ingin menegaskan beberapa hal sekaligus. Pertama, sebagai ormas Islam yang lahir sebelum kemerdekaan, kita adalah bagian dari proses menuju proses kemerdekaan itu,” ujarnya.

Menurut Kiai Faisol, hal itu telah dibuktikan dengan banyaknya tokoh-tokoh Al-Irsyad yang berjuang dan menumpahkan darah demi tercapainya Indonesia merdeka. Dengan demikian, dia pun memastikan bahwa Al-Irsyad dan warganya adalah pejuang.

Kedua, dia juga menegaskan bahwa Al-Irsyad tidak bekerja untuk internal Al-Irsyad saja, tapi bekerja untuk umat dan untuk Indonesia.  

“Itu juga sudah kita buktikan bahwa sekolah-sekolah Al-Irsyad dan rumah sakit-rumah sakit kita melayani semua orang, bukan melayani warga Al-Irsyad saja,” jelasnya.

Kiai Faisol menambahkan, di dalam pembukaan UUD 1945 telah ditunjukkan bahwa kemerdekaan ini dicapai atas rahmat Allah SWT.

Baca juga : Saipul Jamil Disambut, Psikolog: Di Mana Nurani Mereka?

Karena itu, menurut dia, Al-Irsyad hanya memperjuangkan Indonesia yang menghargai dna menjunjung tinggi keberagamaan.

“Maka, Indonesia yang ktia perjuangkan adalah Indonesia yang menghargai dan menjunjung tinggi keberagamaan, sejalan dengan semua kaidah-kaidah Islami,” ucapnya.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement