REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi mengatakan penyelesaian politik inklusif adalah cara terbaik untuk perdamaian dan stabilitas di Afghanistan. Terutama setelah pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban, Pakistan disebut mendukung penuh upaya ke arah tersebut.
Dilansir dari Al Arabiya, Selasa (24/8), Menlu Shah Mahmood Qureshi membuat pernyataan ini dalam panggilan telepon dengan mitranya dari Rusia Sergei Lavrov tentang situasi di Afghanistan.
Qureshi mengatakan kepada Lavrov bahwa Afghanistan yang damai dan stabil sangat penting bagi Pakistan dan kawasan itu. Qureshi memberi tahu Lavrov tentang penjangkauan Pakistan ke negara-negara regional untuk konsultasi tentang tantangan yang timbul dari perkembangan di Afghanistan.
Pernyataan itu mengutip Qureshi yang juga mengatakan Pakistan memfasilitasi evakuasi orang asing yang terdampar di Afghanistan. Qureshi diperkirakan akan berangkat ke Uzbekistan Selasa malam dalam kunjungan di mana ia juga akan melakukan perjalanan ke Tajikistan, Turkmenistan dan Iran untuk membahas perkembangan Afghanistan.
Selama beberapa hari terakhir, perhatian tertuju kepada perebutan kekuasaan Taliban di Afghanistan. Jatuhnya Kabul pada Ahad lalu itu bermula dari penarikan pasukan Amerika dari tanah tersebut setelah perang selama dua dekade.
Afghanistan secara resmi dikenal sebagai Republik Islam Afghanistan, berbatasan dengan Iran di barat, Pakistan di Timur dan Selatan, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Tajikistan di Utara. Serta jalur sempit Vakhan (Wakhan), membentang di Timur Laut di sepanjang Pakistan ke Daerah Otonomi Uighur Xinjiang di China.