REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Liga Dunia Muslim (MWL) dan Institut Tony Blair for Global Change meluncurkan kemitraan baru, menyatukan visi bersama untuk melayani generasi muda masa depan.
Saat ini, ada sekitar 1,8 miliar anak muda di dunia dan banyak di antaranya menghadapi segudang tantangan, seperti kemiskinan, kekerasan, pengucilan dan persepsi negatif.
Dilansir di Al-Riyadh Daily, Selasa (24/8), mereka tidak mendapatkan informasi yang dibutuhkan atau mempelajari keterampilan yang diperlukan, untuk berkembang di dunia yang semakin terhubung.
Di sisi lain, mereka juga merasa tidak memiliki platform yang aman, yang memberi mereka kepercayaan diri untuk berbagi pendapat dan membuat pilihan yang memengaruhi masa depan dan cara hidup mereka.
MWL dan TBI akan bekerja sama selama tiga tahun ke depan untuk memberikan program pendidikan global, membekali lebih dari 100.000 anak muda berusia 13 hingga 17 tahun di lebih dari 18 negara di seluruh dunia, dengan keterampilan berpikir kritis dan dialog.
Program ini akan bekerja melalui jaringan sekolah dan mitra pendidikan di seluruh dunia, untuk melatih lebih dari 2.400 guru dalam mendengarkan secara aktif dan komunikasi global untuk mentransfer keterampilan ini kepada siswa mereka.
Program ini diharap dapat berkontribusi untuk membangun saling pengertian, toleransi dan kepercayaan yang lebih besar, antara kaum muda dan komunitas dan persepsi yang benar tentang keragaman agama dan budaya.
Kerja sama tersebut juga akan membangun dialog yang lebih luas antara pemeluk agama dan budaya yang berbeda dalam komunitas yang beragam, memanfaatkan empati dan pemahaman anak muda terhadap mereka yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari, keluarga, serta komunitasnya.
Program ini menjadi lebih penting karena dunia berurusan dengan dampak pandemi pada pendidikan kaum muda. Mempelajari keterampilan dialog dinilai sangat penting untuk membangun jembatan dan pertukaran pemahaman, memerangi informasi yang salah dan membangun empati di antara kaum muda.
TBI adalah organisasi nirlaba yang misinya membekali para pemimpin dan pemerintah untuk masa depan global, dengan membentuk debat dan memberikan saran ahli, guna membantu para pemimpin membangun masyarakat yang terbuka, inklusif dan sejahtera di dunia yang semakin terhubung.