Kamis 19 Aug 2021 08:35 WIB

Gang USDEK Pulo Pi'un dan Nasakom Ada di Alquran

Suasana pertarungan politik dan fobia agama pada masa Orde Lama.

Presiden Soekarno berpidato 17 Agustus 1959. Pidato inimengukuhkan Manipol Usdek.
Foto: Perpusnas
Presiden Soekarno berpidato 17 Agustus 1959. Pidato inimengukuhkan Manipol Usdek.

REPUBLIKA.CO.ID, Pemilu 1955 munculkan 4 besar: PNI, Masyumi, NU, dan  PKI. Maka muncullah Kabinet Ali Rum Idham (Ali Sastroamidjojo, Moh Roem, dan Idham Chaiid). Istilah lainnya poros PNI, Masyumi, NU.

Adanya kabinet poros ini Sukarno murka. Katanya: "Ini Kabinet 'Kaki Tiga', seharusnya 'Kaki Empat'. Ajak PKI ...!"

Tapi oleh tiga partai besar permintaan Sukarno diolak. Inilah yang menjadi ganjalan bagi Sukarno sehingga waktu dia berkuasa mutlak ia membentuk Kabinet Gotong Royong berporos Nasakom dengan USDEK sebagai landasan idiologis dan Manifesto Politik atau Manipol sebagai landasan kerja.

Di kampung-kampung Betawi, posisi USDEK Manipol berubah jadi nyanyian. Anak-anak jalan berombongan sambil nyanyi:

Usdek Manipol

Lu ledek gue cepol

Mendengar nyanyian itu banyak yang jadi gerah dan panas telinganya. "Hey, ditangkep, lu,'' kata orang-orang dewasa tegur itu bocah-bocah.

"Bisa-bisa pade dituduh kontrarevolusi, lu," tegur orang dewasa yang lain 

Dan di seberang Roxy ada Kampung Pulo Pi'un yang aksesnya menyambung ke sebuah gang tak bernama. Begitu Sukarno sukses bangkitkan demam USDEK Manipol, gang di Kampung Pulo Pi'un dikasi nama Gang Usdek. Gang Usdek bertahan sampai melintas zaman Orde Baru.

Ini beda atau kalah awet dengan Gang Ganefo di Senayan. Nama ini bertahan sampe reformasi dikit lagi rubuh. Gang Ganefo masih sempat eksis.

Ketika Asian Games III Jakarta th 1963 dibubarkan IOC karena kagak ajak Israel, Sukarno bikin Games of the New Emerging Force (Ganefo).

Baca juga : Kriteria Teman yang Patut Menurut Syekh Ibnu Athaillah

Nasakom paling top di zaman Orde Lama. Bahkan diciptakan lagunya yang hit di kalangan Pemuda Rakyat (PR) PKI. Kalau barisan PR ketemu barisan HMI di mana pun mereka gonggong kami dengan lagu "Nasakom bersatu, hancurkan kepala batu."

Kami dari HMI membalas, "Garuda Pancasila, akulah pendukungmu ...!"

Di kalangan politikus terjadi lomba mendukung Nasakom. Dari sejumlah kalimat dukungan yang bikin saya meriang adalah ucapan seorang tokoh Islam bila "Nasakom ada di Alquran". Gitu si tokoh Islam tersebut.

photo
Buku Manipol USDEK dalam Alquran - (Shoope Indonesia)

 

Dan perlu diketahui oleh generasi milenial, Nasakom adalah singkatan nasionalisme agama dan komunis. Gabungan ideologi ini favorit penguasa saat itu. Sedangkan, Manipol USDEK merupakan akronim dari Manifesto politik / Undang-Undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia. Ini dijadikan arah haluan negara atau semacam GBHN.

Namun, beberapa waktu kemudian, yakni setelah terbit Orde Baru, saya bertamu ke rumah tokoh yang berkata Nasakom ada di dalam Alquran tersebut.

Baca juga : 3 Fakta Iran dan Taliban Pernah Bermusuhan Hingga Perang

Ridwan Saidi (RS): "Pak, kenapa kok Bapak sampai mengucapkan Nasakom ada di Quran? Maaf, Pak, bila pertanyaan ini mengecewakan."

Tokoh: "Ya Ridwan, buat paham ente, iblis ada di Quran kan?"

Mendengar jawaban ini saya terhuyung-huyung. Ampuuuun ...!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement