Kamis 19 Aug 2021 05:01 WIB

Aneh, Ada Presiden yang Kabur Gondol Uang Kala Kabul Jatuh

Kisah kebanalan Presiden Afghanistan Asraf Ghani

Pejuang Taliban berpatroli di lingkungan Wazir Akbar Khan di kota Kabul, Afghanistan, Rabu, 18 Agustus 2021.
Foto:

Berkilah untuk mencegah pertumpahan darah

Perwakilan khusus Presiden Vladimir Putin di Afghanistan, Zamir Kabulov, mengatakan, sebelumnya memang tidak jelas berapa banyak uang yang akan ditinggalkan oleh pemerintah yang melarikan diri itu.

"Saya berharap kepala pemerintah yang melarikan diri tidak mengambil semua uang dari APBN. Sebab uang ini seharusnya akan menjadi landasan atau modal anggaran jika ada yang tersisa," kata Kabulov kepada stasiun radio Ekho Moskvy di Moskow.

photo
Dalam file foto 14 Agustus 2021 ini, mural Presiden Afghanistan Ashraf Ghani digantung di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan. - (AP/Rahmat Gul)

 

Dalam sebuah unggahan Facebook, Ghani berkilah dengan mengatakan dia telah meninggalkan negara itu untuk menghindari bentrokan dengan Taliban yang akan membahayakan jutaan penduduk Kabul.

"Orang-orang sebangsa yang terhormat!" dia menulis. "Hari ini, saya menemukan pilihan yang sulit; saya harus berdiri menghadapi Taliban bersenjata yang ingin memasuki istana atau meninggalkan negara tercinta yang saya dedikasikan hidup saya untuk melindungi dan melindungi selama 20 tahun terakhir ini,'' tulis Ghani.

Baca juga : Nakes yang Disuntik Vaksin Moderna Alami Gejala KIPI

"Jika masih ada banyak warga negara yang mati syahid dan mereka akan menghadapi kehancuran dan kehancuran kota Kabul, hasilnya akan menjadi bencana manusia yang besar di kota 6 juta ini."

"Taliban telah berhasil menyingkirkan saya, mereka di sini untuk menyerang semua Kabul dan orang-orang Kabul. Untuk menghindari banjir berdarah, saya pikir yang terbaik adalah keluar,'' katanya.

Namun, beberapa pengguna media sosial mencap Ghani tak satria. Ini terlebih karena dia tidak mau mengungkapkan lokasi keberadaannya. Maka julukan sebagai pengecut tercap di jidatnya. Dia disebut manusia tak berguna, meninggalkan bangsanya sendirian dalam kekacauan.

"Taliban telah menang dengan pedang dan senjata mereka, dan sekarang bertanggung jawab atas kehormatan, harta benda, dan pertahanan diri warga negara itu mereka," kata Ghani lagi setelah melarikan diri.

Tetapi, apa pun yang dikatakan Ghani, karena lari ketika situasi negara sangat genting dan dia melarikan diri dengan menggondol begitu banyak uang, maka membuat berbagai tokoh di Aghanistan meradang, bahkan mengutuknya habis-habisan.

Menteri pertahanan Afghanistan semasa pemerintahannya mengutukinya dengan kata penuh penyesalan. Dia menyebut sang mantan presiden itu hanya sebatas "seorang kaya yang sialan". Sementara, seorang tokoh rekonsiliasi Afghanistan menyatakan Ghani harus mempertanggungjawabkan perilakunya di depan Tuhan. Dia pun menyebut Ghani ternyata bukan orang terhormat seperti selama ini dikesankan.

Dan kenyataannya, sampai hari ini atau beberapa hari setelah Kabul jatuh ke tentara Taliban, kejadian kerusuhan masif ternyata tak muncul. Kepanikan dan aksi kekerasan ternyata hanya minim terjadi. Taliban ternyata bisa mengendalikan suasana.

Kerusuhan memang terjadi di Bandara Kabul ketika ribuan orang yang terindikasi selama ini sebagai penikmat dan pendukung Ghani --misalnya keluarga para penerjemah tentara AS selama di Afghanistan-- ketakutan akan adanya balas dendam dari Taliban. Mereka nekat menyesaki dan memaksa masuk pesawat yang akan terbang ke luar dari Kabul.

Baca juga : Ghani Bantah Tinggalkan Kabul dengan Bawa Banyak Uang

Akibat suasana rusuh itu, malah ada tujuh orang warga Afghanistan yang ditembak mati tentara AS karena terus memaksa naik pesawat dengan memadati landas pacu bandara. Bandara kala itu memang masih dijaga 5.000 tentara AS yang tengah mengamankan evakuasi diplomatnya meninggalkan Afghanistan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement