Jumat 13 Aug 2021 05:53 WIB

Literasi Zakat tidak Hanya Penyaluran

Tidak kalah pentingnya  mengabarkan  dampak perubahan yang simultan.

BMH menggelar pelatihan jurnalistik untuk para amil, Kamis (12/8).
Foto: Dok BMH
BMH menggelar pelatihan jurnalistik untuk para amil, Kamis (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas)  yang terus aktif bergerak menyampaikan kebaikan di tengah-tengah umat, terutama di kala pandemi,  benar-benar dapat dirasakan kiprah dan eksistensinya.

Oleh karena itu, literasi zakat  (Laznas)  mulai harus dikembangkan dari sebatas pemberitaan penyaluran mulai bergerak pada sisi dampak perubahan yang dihasilkan.

"Literasi dan pemberitaan Laznas, seperti BMH misalnya, ini tidak harus selalu berbasis pada program penyaluran, tetapi juga bisa mengenai perubahan yang dialami oleh mustahik dari sisi kesejahteraan, kecerdasan dan kesempatan mandiri yang lebih terbuka.

Kemudian sisi perluasan jangkauan dakwah yang dilakukan para dai dalam membina umat dengan bantuan motor, mobil atau kapal dakwah. Semua itu adalah sisi yang sangat dinantikan oleh umat dihadirkan oleh Laznas seperti BMH dikemas dalam bentuk pemberitaan," terang Kepala Humas BMH Pusat, Imam Nawawi dalam pelatihan jurnalistik  yang diselenggarakan untuk amil BMH se-Indonesia secara virtual (12/8).

Dengan cara tersebut, Imam menilai, literasi zakat tidak pernah absen di ruang publik.

"Langkah tersebut harus dimulai agar zakat tidak sebatas mengesankan kebahagiaan pada saat penyaluran tetapi juga dampak perubahan yang simultan. Di samping langkah ini akan membuat pemberitaan Laznas tidak pernah absen di ruang-ruang publik di era digital ini," tegasnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement