REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Penanganan dan kenyamanan jamaah haji adalah prioritas utama bagi pihak berwenang di Arab Saudi. Setiap tahun, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi bekerja sama dengan perusahaan yang mengatur perjalanan haji mengembangkan rencana dan memperkenalkan langkah untuk melayani jamaah dengan lebih baik.
Salah satu layanan yang diperkenalkan beberapa tahun lalu adalah pilihan menyewa tempat tidur di perkemahan yang empuk untuk digunakan selama tahap tertentu haji, termasuk bermalam di luar ruangan di Muzdalifah setelah seharian beribadah di Gunung Arafah. Pada fase ketiga haji, jamaah melaksanakan sholat maghrib dan isya dan mulai mengumpulkan batu kerikil yang akan digunakan selama prosesi lempar jumrah di Mina.
Biasanya, hanya sebagian kecil dari jutaan jamaah haji yang memiliki tempat tidur. Sebagian besar jamaah beristirahat atau bermalam sebaik mungkin beralaskan tikar di tanah.
Namun tahun ini, dengan jumlah jamaah haji yang dibatasi hanya 60 ribu dari warga dan penduduk Saudi, masing-masing jamaah mendapat kenyamanan dengan diberikan satu tempat tidur empuk secara gratis. Pembatasan jamaah haji tahun ini dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19.
Banyak yang tidak menyadari fasilitas tempat tidur nyaman demikian sebenarnya merupakan pilihan. Jamaah juga terkejut saat mendapati sebuah tempat tidur menanti mereka.