Pengacara Sydney, Mona El Baba, yang mengenakan jilbab bahkan tidak bisa menghitung berapa kali dia disebut "bajingan". “Pada banyak kesempatan, ketika saya hanya berjalan-jalan melakukan hal saya sendiri, saya mengalami rasialisme atau kefanatikan secara acak. Saya disebut teroris, saya telah mengancam mereka akan 'memotong kain dari kepalaku,'” katanya.
El Baba pernah dihalangi oleh seorang guru sekolah menengah untuk mengambil studi hukum karena dia hanyalah seorang Muslim "bodoh" yang akan menjadi ibu rumah tangga. "Dia berkata kepada saya, 'Jika ibu saya melihat Anda sekarang, dia akan meludahi Anda karena Anda mengenakan jilbab.' Saya ingat itu sampai hari ini karena itu berpengaruh pada saya,"ungkapnya.
Bertahun-tahun kemudian, ketika diwawancarai oleh firma hukum papan atas, dia diberitahu dia akan sukses tetapi mereka khawatir apakah dia akan cocok dengan budaya klien karena dia mengenakan jilbab. El Baba mengatakan ada banyak informasi yang salah tentang Muslim di Australia. Hal ini dipicu oleh media.
Saya pikir orang-orang perlu diberi tahu tentang realitas umat Islam di negara ini. “Seperti kebanyakan orang Australia lainnya, kami pekerja keras, kami memiliki keluarga, kami hanya ingin melanjutkan kehidupan kami sehari-hari,"tuturnya.
Orang-orang yang diwawancarai untuk laporan tersebut mengatakan ada sedikit perhatian yang diberikan pada kontribusi yang dibuat oleh komunitas Muslim seperti amal untuk korban kebakaran hutan dan makanan untuk petugas kesehatan garis depan selama pandemi. Namun, tetap dengan persepsi yang sering dibingkai di sekitar kesalahpahaman agama.