REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Aturan peniadaan sholat Idul Adha 1442 Hijriyah/ 2021 Masehi di masjid yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Tangsel dan Kementerian Agama Kota Tangsel tidak dijalankan oleh semua masjid yang ada di Tangsel. Kemenag Kota Tangsel mencatat ada seratusan masjid yang nekat mengadakan sholat Idul Adha berjamaah di masjid.
"Hampir sekitar 20 persen ya yang menyelenggarakan sholat Idul Adha," ujar Kepala Kantor Kemenag Tangsel Abdul Rojak saat dihubungi wartawan, Selasa (20/7).
Berdasarkan penuturan Rojak, jumlah masjid di Tangsel berjumlah sekitar 600 masjid sehingga masjid yang menyelenggarakan Idul Adha berjamaah di masjid ada sekitar 120 masjid. Dia menyebut akan menegur pengelola masjid yang menggelar sholat berjamaah tersebut.
"Sudah kita data dan akan kita lakukan teguran, peringatan bagi masjid-masjid yang masih menyelenggarakan sholat Idul Adha agar mereka betul-betul taat dan patuh mengikuti surat edaran Menteri Agama Nomor 17 dan surat edaran bersama wali kota," jelasnya.
Rojak mengatakan ditemukannya masjid-masjid yang menyelenggarakan sholat Idul Adha berjamaah diperoleh dari pantauan di lapangan serta berdasarkan informasi masyarakat. Dia menuturkan, masjid-masjid itu tidak ada izin dalam penyelenggaran ibadah tersebut.
"Memang ada beberapa masjid yang masih kekeuh menyelenggarakan sholat Idul Adha karena mereka ingin ritual Hari Raya Idul Adha setahun sekali ini tidak terlewatkan. Dan mereka berdalih sudah mengikuti protokol kesehatan secara ketat, ditambah memang ya masih ada kelompok Muslim yang nggak mau melaksanakan sholat Idul Adha di rumah padahal dari sisi ritual syariat pahala tidak ada berkurang," katanya.
Sebelumnya, aturan perayaan Idul Adha tahun ini diatur dalam Surat Edaran Bersama Wali Kota Tangerang Selatan dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan Nomor 443/2318/Kesra dan Nomor 1236.1/Kk.28.08.01/HM.01/07/2021 tentang penerapan PPKM darurat dalam kegiatan Idul Adha 1442 Hijriyah di Kota Tangsel.
Melalui surat edaran tersebut, diatur selama penerapan PPKM darurat hingga 20 Juli 2021, tidak ada kegiatan peribadatan berjamaah atau kegiatan keagamaan di masjid/ mushala. “Tempat ibadah tidak mengadakan kegiatan peribadatan/ keagamaan berjamaah selama masa penerapan PPKM darurat dan mengoptimalkan pelaksanaan ibadah di rumah,” ujar Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, dikutip dalam SE tersebut.