Selasa 29 Jun 2021 02:37 WIB

Muslimah Kanada Cemaskan Masalah Disriminasi

Muslimah Kanada selalu jadi korban diskriminasi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Muslimah Kanada berjalan melewati sebuah gereja di Montreal, Kanada. (Ilustrasi)
Foto: www.theglobeandmail.com
Muslimah Kanada berjalan melewati sebuah gereja di Montreal, Kanada. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Setiap kali putri Sana Chaudhry melihat ayahnya melaksanakan sholat, balita berusia dua tahun itu mengambil selendang dan berjalan di belakangnya. Gadis kecil tersebut tampak sedang membalut kepalanya dengan selendang itu, untuk menjadi jilbab.

"Saya berharap gadis ini bisa keluar ke dunia dan menjadi riang tentang agama dan budayanya. Dan kemudian saya merasa tidak enak karena saya tahu itu tidak akan terjadi," kata Chaudhry, psikoterapis berusia 31 tahun itu dalam sebuah wawancara dari rumahnya di Oakville, Ontario, dilansir dari The Globe and Mail.

Baca Juga

Diskriminasi terhadap wanita yang mengenakan jilbab bukanlah hal baru, tetapi Chaudhry dan yang lainnya mengatakan bahwa mereka lebih takut karena Islamofobia dan serangan terhadap wanita Muslim meningkat di seluruh negeri. Mereka sedang menavigasi antara keselamatan mereka dan iman mereka.

Chaudhry mengatakan memakai hijab adalah salah satu bentuk ibadah dalam Islam. Ini menandakan kesopanan dan keindahan. Dia membuat keputusan sulit untuk melepas hijabnya pada 2016 setelah dua kali diserang. Dalam kasus pertama, seorang pria merobek jilbabnya saat dia berbelanja. Yang kedua, seorang pria datang dari belakang dan mencoba menutup pintu di tangannya saat dia menurunkan barang belanjaan di mobilnya.

Chaudhry mengatakan dia ingin mengenakan jilbabnya, tetapi pengalaman dan laporannya terkait serangan kekerasan terhadap wanita Muslim, termasuk setidaknya 10 di Edmonton dalam enam bulan terakhir, terus menghalanginya untuk menggunakan jilbab.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement