Kamis 17 Jul 2025 06:57 WIB

Jarang Diketahui, Rahasia di Balik Misteri Jumlah Rakaat Sholat Menurut Syekh Nawawi al Bantani

Allah SWT sudah menentukan waktu dan jumlah rakaat masing-masing sholat.

Ilustrasi sholat malam
Foto: Republika/Daan Yahya
Ilustrasi sholat malam

REPUBLIKA.CO.ID, Sebagai salah satu ibadah wajib, sholat merupakan tiang agama yang masuk dalam rukun Islam. Dari waktu fajar hingga di tengah gulita malam, umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan sholat lima kali dalam sehari, yakni Subuh, Dzuhur, Asar, Maghrib, dan Isya.

Allah SWT sudah menentukan waktu dan jumlah rakaat masing-masing sholat tersebut. Mengenai hal ini, Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Sullam al-Munajah (Surabaya: Al-Haramain, tanpa tahun), halaman 12, menjelaskan bahwa ada hikmah di balik penentuan waktu sholat dan hitungan jumlah rakaat yang ada di dalamnya.

Baca Juga

Dilansir dari laman resmi Kemenag, berikut beberapa hikmah dan peristiwa penting yang terjadi pada nabi-nabi terdahulu yang menjadi hikmah jumlah rakaat dan waktu sholat.

Sholat Subuh

Orang yang pertama kali melaksanakan sholat Subuh adalah Nabi Adam. Kisah ini bermula ketika Allah menurunkannya dari surga ke bumi. Ketika Nabi Adam berada di bumi, ia sangat takut dan khawatir karena keadaan di bumi sangat gelap dan tidak ada cahaya sama sekali.

Tidak lama kemudian, terbitlah fajar yang menghilangkan kekhawatiran dan rasa takut Nabi Adam. Di saat itu pula Nabi Adam melakukan sholat dua rakaat sebagai bentuk syukur. Rakaat pertama bersyukur kepada Allah karena telah diselamatkan dari gelapnya malam tersebut, sedangkan rakaat kedua sebagai bentuk syukur karena terbitnya fajar yang bisa menerangi bumi dan seisinya.

Sholat Dzuhur

Orang pertama yang melaksanakan sholat Dzuhur adalah Nabi Ibrahim. Kisah ini bermula ketika Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putra kesayangannya, Nabi Ismail. Singkat cerita, Nabi Ismail diganti dengan seekor domba dari surga yang dibawa oleh malaikat Jibril. Kisah ini terjadi tepat ketika tergelincirnya matahari di waktu Dzuhur.

Atas kejadian itu, Nabi Ibrahim kemudian menunaikan sholat sebanyak empat rakaat. Rakaat pertama sebagai bentuk syukur kepada Allah karena telah mengganti Ismail dengan domba untuk disembelih, rakaat kedua sebagai syukur atas hilangnya kesedihannya pada anaknya, rakaat ketiga sebagai bentuk permohonan ridha kepada Allah atas kejadian tersebut, dan rakaat yang keempat sebagai syukur atas karunia nikmat yang telah Allah berikan, yaitu berupa domba dari surga.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement