REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA— Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul menyatakan kehilangan seorang guru, ulama sepuh kharismatik panutan umat setelah Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, KH Nawawi Abdul Djalil wafat pada Ahad (13/6).
"Kami benar-benar sangat kehilangan," ujarnya ketika dihubungi dari Surabaya, Ahad malam.
KH A Nawawi Abdul Djalil adalah Mustasyar PBNU yang wafat pada Ahad 13 Juni 2021, pukul 16.40 WIB di RS Raci Bangil Pasuruan setelah mendapatkan perawatan selama empat hari di RS Lavalette Malang.
Gus Ipul, yang juga Ketua Pengurus Besar NU tersebut mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya dan mendoakan almarhum diterima di sisi Allah SWT.
Selain itu, mantan Wakil Gubernur Jatim dua periode tersebut mengajak masyarakat mendoakan agar keluarga maupun santri-santri yang ditinggalkan almarhum diberi ketabahan serta keikhlasan.
Menurut Gus Ipul, KH Nawawi adalah panutan, apalagi nasihat-nasihat yang disampaikan serta bimbingannya banyak diharapkan oleh umat Islam.
"Saya juga bersyukur pernah dibimbing langsung oleh beliau selama lebih dari 10 tahun," ucap dia.
"Dua pekan setelah Idul Fitri 1442 Hijriyah, saya sowan ke beliau dan mendapat nasihat-nasihat yang pasti akan saya ingat," tutur Gus Ipul menambahkan.
Sementara itu, ditanya tentang prosesi pemakaman, hingga saat berita ini ditulis masih menunggu keputusan musyawarah dari keluarga.
"Saya juga masih menunggu kepastian lebih lanjut. Tidak lama lagi pihak keluarga memberikan penjelasan," kata mantan Menteri Percepatan Daerah Tertinggal tersebut.
KH A Nawawi Abdul Jalil dikenal sebagai kiai sepuh (kiai khos) yang sangat dihormati di lingkungan Nahdlatul Ulama. Dalam Muktamar ke-33 NU di Jombang, Kiai Nawawi duduk sebagai anggota Ahlul Halli Wal-Aqdi (AHWA).