Jumat 11 Jun 2021 17:14 WIB

Pembuatan Film Penembakan Masjid Christchurch Dipertanyakan

Muslim Selandia baru tak melihat adanya urgensi pembuatan Film Penembakan Chris

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Warga menempatkan bunga di tugu peringatan sebagai penghormatan kepada para korban serangan teroris menyebabkan sedikitnya 50 orang tewas di Christchurch, di Selandia Baru pada 18 Maret 2019.
Foto:

"Tetapi jika mereka benar-benar akan membingungkan orang dan mengirim pesan yang membingungkan, maka saya pikir itu tidak akan menjadi sesuatu yang profesional dan tidak diterima,” ujarnya.

Dia mengatakan, komunitas Muslim di Christchurch sangat beragam dan pasti memiliki perasaan yang sangat beragam tentang prospek film tentang serangan tersebut. Ali mengatakan film tersebut bisa menjadi kesempatan untuk mengangkat perhatian terhadap isu Islamofobia.

"Ekstrimisme tidak memiliki agama, atau kepercayaan, warna kulit atau etnis. Penting untuk menekankan fakta ini. Ekstremisme bukan Kristen, atau Yahudi atau Muslim. Ini tentang penjahat, dan penjahat itu harus disebut sebagai penjahat saja, tanpa keyakinan mereka. atau etnis."

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement