Jumat 11 Jun 2021 05:25 WIB

Rumor dan Komunikasi Buruk, Muslim India Ragu Divaksinasi

Keraguan akan vaksin berkontribusi pada penyebaran virus corona.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Rumor dan Komunikasi Buruk, Muslim India Ragu Divaksinasi. Seorang pasien yang menerima perawatan di pusat perawatan COVID-19 gratis menunjukkan plakat meminta bantuan dari relawan di New Delhi, India, Kamis, 27 Mei 2021.
Foto:

"Banyak orang meninggal dalam gelombang kedua meskipun menerima suntikan. Tidak ada pesan yang tepat dari pihak berwenang tentang kemanjuran vaksin," kata Khatoon kepada DW.

"Ada ketakutan yang berkontribusi terhadap keraguan vaksin karena orang berpikir itu akan menyebabkan efek buruk dan ini adalah sesuatu yang perlu kita hilangkan," kata Ali Jafar Abedi dari Departemen Kedokteran Komunitas kepada DW.

Kewaspadaan meningkat terhadap suntikan Covid-19

Selama dua bulan terakhir, sebagian komunitas Muslim waspada terhadap vaksinasi. Sikap itu terutama setelah kematian Sekretaris Jenderal Dewan Hukum Pribadi Muslim Seluruh India Maulana Wali Rahmani baru-baru ini sebagai akibat komplikasi virus corona pada April.

Padahal, dia telah menerima suntikan pertama vaksin kurang dari seminggu sebelum dinyatakan positif. Kematian Rahmani semakin menimbulkan keraguan di masyarakat tentang kemanjuran vaksin. Biasanya dibutuhkan dua minggu setelah menerima suntikan vaksin kedua bagi tubuh untuk membangun perlindungan terhadap virus penyebab Covid-19. Untuk mengatasi kesalahpahaman tersebut, beberapa pemimpin Muslim meluncurkan kampanye kesadaran membujuk masyarakat agar mau divaksin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement