Jumat 11 Jun 2021 05:15 WIB

Penabrakan Muslim, Kanada Diliputi Suasana Takut dan Marah

Aksi nyata pemerintah dibutuhkan untuk mencegah kejahatan akibat islamofobia.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Penabrakan Muslim, Kanada Diliputi Suasana Takut dan Marah. Warga menghadiri peringatan keluarga Muslim yang ditabrak di luar Masjid London Muslim, London, Kanada, Selasa (8/6). Polisi mengatakan penabrakan itu didasari kebencian.
Foto:

Saat acara berkabung, Persaud dikelilingi oleh orang-orang Kanada dari semua etnis dan kepercayaan. Ada pria Syiah membagikan botol air dingin pada malam yang panas dan lembab. Bendera biru Bangsa Métis berkibar di atas kepala.  

Ada juga seorang gadis kecil dengan abaya bermotif bergerak melewati kerumunan sambil memegang papan bertuliskan: “Saya Muslim. Saya bangga." Banyak wanita mengenakan pakaian tradisional untuk menghormati keluarga Afzaal;  yang lain mengenakan jilbab ungu – warna favorit Yumna.

Upacara berkabung dimulai dengan adzan, yang untuk pertama kalinya dalam sejarah Kanada ditayangkan di televisi nasional.  Mengheningkan cipta dilakukan pada pukul 20.40 WIB, tepat saat keluarga Afzaal tewas saat jalan-jalan sore.

Serangan Ahad itu telah menyebarkan ketakutan dan kesedihan pada seluruh umat Islam dan komunitas minoritas. Tetapi, ada juga kemarahan yang tumbuh karena kegagalan negara mengekang rasialisme dan islamofobia.

"Cerita seperti ini menghancurkan citra utopis orang tentang Kanada. Penyangkalan rasialisme di Kanada adalah patologis. Tapi berapa banyak lagi orang yang harus mati sebelum politikus melakukan sesuatu?" kata psikiater dan ketua dewan kepolisian London Javeed Sukhera.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement