Rabu 09 Jun 2021 05:57 WIB

Makin Banyak Jurnalis Jadi Target Kekerasan Tentara Israel

Pekerja media dipukul dengan peluru plastik, gas air mata, dan bahkan ditahan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ani Nursalikah
Makin Banyak Jurnalis Jadi Target Kekerasan Tentara Israel. Seorang jurnalis memegang plakat yang menggambarkan polisi sedang memukuli wartawan foto AFP Ahmad Gharabli menentang serangan polisi Israel terhadap jurnalis Palestina, di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur, Jumat, 28 Mei 2021.
Foto:

Pada 10 Mei 2021, peluru karet dan bom suara yang digunakan oleh pasukan Israel menghantam wartawan yang meliput upaya kelompok-kelompok Yahudi fanatik menyerang Masjid Al-Aqsa. Di tanggal yang sama, jurnalis foto Anadolu Agency Mustafa AlKharouf ditembak di dada untuk kedua kalinya dengan peluru karet.

Kemudian urnalis lain yang menderita serangan Israel termasuk jurnalis foto lepas Iyad at-Tawil, Rami al-Khatib dari TV pemerintah Yordania, Misa dari Mean TV lokal. Abu Ghazale, dan jurnalis dari media lokal lainnya Hiba Makkiye, Amir al-Khatib, Ali ad-Devani, Liva Abu Armile, Esid Amarine, dan Muhammad Samrin.

Pada 18 Mei 2021, seorang jurnalis Palestina yang bekerja untuk Aljazirah Latifah Abdul Latiff merekam penahanan seorang anak dan remaja selama protes di Yerusalem Timur yang diduduki. Polisi Israel menyerangnya dan melepaskan jilbabnya.

Wartawan Rama Yousef, yang bekerja untuk saluran TV Yordania Al-Ghad, sedang meliput protes di depan Gerbang Damaskus ketika dia ditembak di kaki oleh polisi Israel dengan peluru karet. Pada 27 Mei 2021, reporter televisi Al-Qafiyah Palestina Ziynet al-Halawani dan juru kamera Wahbi Mekkiye ditahan oleh polisi Israel saat mereka mengikuti protes di lingkungan Sheikh Jarrah Yerusalem Timur untuk mendukung Palestina.

Mekkiye dipukuli dan terluka ketika dia ditahan oleh polisi Israel. Para jurnalis dibebaskan lima hari kemudian.

Pada 5 Juni 2021, Polisi Israel menyerang tim Aljazirah yang meliput aksi duduk di lingkungan Sheikh Jarrah untuk mendukung warga Palestina yang dipindahkan secara paksa dari rumah mereka. Polisi Israel menahan koresponden saluran TV Aljazirah Givara al-Budeiri selama beberapa jam dan membebaskannya dengan larangan masuk di lingkungan Sheikh Jarrah selama 15 hari. Polisi Israel juga menyerang juru kamera Aljazirah Nabil Mazzawi dan merusak kameranya.

Pada 6 Juni 2021, aktivis dan jurnalis Palestina Muna al-Kurd (23 tahun) dan saudara laki-lakinya Muhammad yang mencoba memberi tahu dunia tentang kesalahan dan penggunaan kekuatan berlebihan oleh Israel, ditahan dalam penggerebekan di rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah. Al-Kurd kemudian dibebaskan.

Aktivis Palestina, termasuk al-Kurd dan saudara laki-lakinya Muhammad, meluncurkan kampanye di Twitter dengan tagar #SaveSheikhJarrah untuk membuat dunia mengetahui apa yang telah terjadi di Sheikh Jarrah. Sementara itu, reporter Aljazirah Najwan Simri terluka kakinya pada hari yang sama ketika pasukan Israel membubarkan demonstrasi di Yerusalem Timur. 

https://www.aa.com.tr/en/middle-east/israels-attacks-on-journalists-in-jerusalem-on-rise/2266677

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement