Sementara itu, Kepala Komunitas Agama Islam Austria, Umit Vural, menggambarkan peta itu sebagai ancaman keamanan besar-besaran bagi umat Islam. Organisasi Pemuda Muslim Austria mengungkapkan, beberapa Muslim bahkan telah diserang dan sebuah masjid dirusak sejak peta itu beredar di internet pada akhir Mei lalu.
Perwakilan Khusus Uni Eropa untuk Kejahatan Kebencian dan Kebencian Antisemit dan Anti-Muslim, Daniel Hoeltgen, telah mendesak Pemerintah Austria untuk menghapus peta tersebut.
Sejumlah perwakilan dari komunitas agama lain, termasuk Presiden Konferensi Rabi Eropa, Pinchas Goldschmidt, juga turut memberikan teguran.
Menurut sebuah kelompok yang mendokumentasikan Islamofobia dan rasialisme anti-Muslim, serangan verbal dan fisik terhadap Muslim telah meningkat sejak seorang ekstremis kelahiran Austria membunuh empat orang di Wina pada awal November 2020 lalu.