Rabu 02 Jun 2021 05:45 WIB

Mualaf Dimas, Lebih Tertarik Belajar Islam dan Al Fatihah

Mualaf Dimas sudah tertarik belajar Islam sejak kecil.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Mualaf Dimas sudah tertarik belajar Islam sejak kecil.
Foto:

Tak hanya itu Dimas juga dipercaya untuk mengelola pembangunan masjid yang diamanahkan ayah tirinya. Amanah ini selain berkah juga ujiannya sebagai seorang muslim. 

Setelah ibunya menikah dengan seorang pengusaha asal Kuwait, ayah tirinya ingin menghadiahkan sebuah masjid wakaf untuk ibunya. 

Hanya saja saat pembangunan masjid dia mendapat banyak pertentangan terutama dari warga sekitar. Saat itu Dimas dengan cepat mendapatkan lahan yang luas. Dengan mudah Dimas membangun masjid tanpa kesulitan dana, karena memang dana pembangunan masjid bersumber dari dana pribadi. 

"Tetapi lantas saya dicurigai sebagai ISIS dan masjid ini akan menyebarkan ideologi yang menyimpang, karena memang saya bukan warga setempat sehingga kecurigaan semakin dalam,"ujar dia. 

Selain itu, terdapat masjid yang sejak lama berdiri tetapi proses pembangunannya terkendala sehingga tak kunjung selesai. Berbeda dengan masjid wakaf keluarganya yang relatif cepat. Hampir saja Dimas mengalami tindak kekerasan karena kecurigaan tak berdasar. 

"Saya ketakutan, karena saya harus menghadapi seorang diri, tetapi dengan mengajak berbagai pihak dan memeriksa latar belakang saya, warga pun menerima dan justru salut dengan niat pembangunan masjid ini,"ujar dia.  

Masjid selesai dibangun, Dimas pun dihadiahi umroh dengan istrinya. Tak hanya satu kali, Dimas kembali mendapatkan panggilan Allah ke tanah suci kedua kalinya.  

"Saat itu kakak tiri saya orang Kuwait sedang umroh, dan ketika bersujud terbayang saya dan istri, setelah sholat dia menghubungi saya dan meminta saya segera berangkat umrah dengan tanggungan beliau,"ujar dia. 

Bagi Dimas, hal ini tidak terlepas dari keberkahan doa-doa yang dipanjatkannya. Di saat dia meminta hadiah Allah datangkan dari arah yang tidak disangka-sangka.  

Dimas, bertekad untuk hidup dengan zuhud. Namun sebagai kepala keluarga, Dimas tetap harus mencari nafkah untuk keluarganya.  

Dimas kemudian memutuskan untuk menjalani anjuran Rasulullah untuk berdagang. Dimas berusaha mencari panduan usahanya pun sesuai dalam anjuran Alquran.  

Seperti dalam Al Maidah ayat 96.       

Pemilik Albaris Seafood ini telah menjalani bisnisnya sejak 2017 hingga saat ini. Tak hanya itu Dimas juga terus mendalami Islam dan berdakwah dengan menjadi humas Mualaf Center Malang.  

Dimas merupakan pengurus pertama yang menjadi mualaf. Dia berharap sebagai mualaf, dapat memotivasi sesama Muslim lainnya yang masih rawan aqidah dan butuh pendampingan.  

Saat ini dia dan rekan-rekannya terus melakukan kegiatan aksi sosial terutama di pedalaman yang rawan akidah. Salah satunya adalah warga kampung di daerah Bromo yang saat ini terdapat 90 mualaf yang 40 orang dari mereka adalah dhuafa.  

 

Berjalan di jalur dakwah memang tidaklah mudah. Butuh niat dan usaha istiqamah serta ridha dari keluarga untuk menjalankannya. Dimas pun bersyukur istrinya mendukung pilihannya untuk berjalan di jalur dakwah.   

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement