Rabu 02 Jun 2021 05:45 WIB

Mualaf Dimas, Lebih Tertarik Belajar Islam dan Al Fatihah

Mualaf Dimas sudah tertarik belajar Islam sejak kecil.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Mualaf Dimas sudah tertarik belajar Islam sejak kecil.
Foto:

Meski demikian, Dimas tidak pernah menceritakan kegelisahan hatinya tentang hidup dan keyakinannya. Sekadar menjalin pertemanan dan kelamaan tertarik untuk menikah. Dimas tidak terlalu menuruti keinginan temannya ini untuk langsung memeluk Islam. 

Ketertarikannya dengan Islam mulai kembali muncul. Namun, dia tidak berusaha untuk mencari guru atau teman untuk berdiskusi. Dimas mencari kebenaran seorang diri dengan memanfaatkan internet dan analisis pribadi.  

Hal ini berlangsung selama tujuh bulan. Hingga satu hari dia mulai meyakini bahwa Islam adalah agama yang benar. Dimas kemudian bersyahadat pada 14 November 2011 di Chicago. 

Sejak bersyahadat, Dimas memutuskan untuk benar-benar hijrah. Dia meninggalkan pekerjaan dan karier saat sedang berada di puncak sebagai asisten manajer. 

Saat itu, dia meninggalkan penghasilan yang dinilai syubhat demi menjadi lebih baik. Meski dia masih diiming-imingi penghasilan lebih besar, dia tidak tertarik untuk kembali. 

Dimas kembali pulang ke Indonesia untuk menikah. Namun, sebelum menikah, Dimas menceritakan kepada keluarga tentang dia yang menjadi Muslim. 

Ibu, kakak, dan adiknya tidak terlalu terkejut. Karena, mereka sudah lebih dahulu memeluk Islam sejak kedua orang tuanya berpisah. Keluarganya tentu menyambut Dimas dengan gembira. 

Hanya saja, ayahnya yang sangat ketat dengan agamanya terlalu kecewa. Pasalnya, ahli waris satu-satunya yang seagama memilih pergi. Kekecewaan sang ayah terbukti dengan dicoretnya nama Dimas sebagai ahli waris.  

Namun, hingga saat ini Dimas masih menjaga silaturahim dengan ayahnya. Ketika ayahnya sedang sakit, Dimas juga yang merawatnya bergantian dengan saudaranya yang lain. Meski terkadang sikap ayah tetap dingin terhadap anak-anaknya.     

Ketika menikah pun, ayahnya tidak datang merestuinya. Awalnya, orang tua istrinya juga meragukan keislaman Dimas.  

Mertuanya khawatir, Dimas akan kembali ke agama lamanya. Namun, kekhawatiran ibu mertua Dimas ditepis dengan istiqamahnya Dimas yang serius mendalami Islam. 

Setelah menikah, Dimas diajak oleh kakak istrinya untuk mengaji mendalami agama di sebuah pesantren di Sengkaling, Malang. Dua hari setiap pekan, Dimas belajar Islam mulai dari sholat, mengaji, dan akidah.  

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement