"Saya tidak pernah didiskriminasi karena keyakinan saya ketika saya berada di Teluk dan saya membalas rasa hormat ketika saya mendapat kesempatan. Saya dibesarkan di lingkungan di mana setiap keyakinan dihormati," lanjut Dr. Rekha.
Menurutnya, tindakan yang ia lakukan bukan menunjukkan isyarat religius, akan tetapi lebih kepada kemanusiaan. "Masalah utama pasien Covid-19 adalah mereka merasa kesepian dan terisolasi. Petugas kesehatan adalah satu-satunya titik kontak bagi mereka tanpa keluarga dan kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk membantu pasien," kata dia.
Sebagai orang yang mengetahui bahasa Arab, Dr Rekha melafalkan doa tersebut dengan sepenuhnya memahami maknanya. "Dikatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Nabi-nya," kata Dr Rekha.
Dr Rekha tidak berniat mempublikasikan hal tersebut. Namun dia berbagi kejadian itu dengan sesama dokter di rumah sakit, sambil menceritakan pengalaman luar biasa selama masa Covid-19.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
