REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Mantan perdana menteri Malaysia, Dr Mahathir Mohamad mengungkapkan, negara-negara Muslim harus menggunakan kekuatan mereka dan menyadari kelemahan dalam merumuskan strategi melawan penindasan Israel di Palestina.
Berbicara melalui panggilan Skype pada program Dialog Tiga Penjuru yang disiarkan oleh Astro Awani, dia mengatakan, negara-negara Muslim perlu menyadari bahwa mereka tidak memiliki kekuatan militer untuk menghadapi Israel.
"Apa yang kami (negara Muslim) miliki adalah kekuatan finansial. Negara Muslim mengontrol minyak. Pasokan minyak dunia. Jadi lawan (Israel) menggunakan apa yang tersedia (untuk kita). Jangan membuat lebih banyak musuh dengan meledakkan bom di negara-negara Eropa. Itu membuat orang marah," kata Mahathir dilansir dari laman Malay Mail pada Jumat (21/5).
Mahathir mengatakan, umat Islam harus berhenti berpikir untuk membalas dendam atas tindakan Israel terhadap rakyat Palestina. Akan tetapi sebaliknya, menggunakan bahan mentah (pokok), yang mereka miliki untuk menekan Israel.